REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sudah lama disepakati oleh para dokter bahwa merokok tidak bagus bagi kesehatan. Namun di musim liburan Natal dan musim panas di Australia sekarang ini, dengan begitu banyak kegiatan bersenang-senang, dan bila Anda bukan perokok, namun ikut merokok sesekali, apakah itu berakibat buruk bagi kesehatan?
Menurut Profesor David Curnow dari Institut Kanker New South Wales, kalau anda berpikir merokok sesekali tidak ada pengaruhnya terhadap kesehatan, maka itu pendapat yang keliru. Perokok sesekali atau biasa dikenal sebagai perokok sosial sering tidak memandang mereka sebagai perokok sama sekali sehingga peringatan bahaya kesehatan sepertii tidak berlaku buat mereka.
Namun nyatanya setiap batang rokok membuat tubuh kita akan menerima berbagai bahan kimia yang berbahaya. "Tidak ada ambang aman bagi mereka yang merokok. Lagipula, dampak buruk negatif akan terus bertambah dalam masa kehidupan kita." kata Prof Curnow.
Simon Chapman, Emeritus Professor di University of Sydney mengatakan merokok dalam jumlah sedikit, misalnya empat batang sehari atau sekali seminggu juga berpengaruh pada kesehatan. "Tentu saja tidak sama dengan kalau anda merokok 30 batang sehari. Namun dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok, mereka yang merokok empat batang sehari atau kurang juga memiliki pengaruh," katanya.
Dampak langsung
Ketika anda merokok inilah yang terjadi dengan tubuh anda:
- Anda mungkin merasa rileks namun tekanan darah dan detak jantung meningkat.
- Jantung anda mulai berdegup berbeda dan aliran darah ke pembuluh kecil dalam tubuh berkurang.
- Tingkat gas beracun yang disebut karbon monoksida, akan meningkat dalam saluran darah. Ini berarti semakin sedikit oksigen yang mencapai otak, urat dan organ lain.
- Silia yang berbentuk seperti jari di saluran pernapasan yang berfungsi membersihkan dahak dan debu akan 'terkejut' dengan bahan kimia dari rokok sehingga tidak bekerja dengan baik.
Kurang merokok, kemungkinan terkena kanker lebih kecil?
Bahkan bilapun anda hanya merokok sesekali, anda masih terkena dampak buruk untuk jangka panjang. Selain kanker paru-paru, ada sedikitnya 13 kanker lainnya yang berhubungan dengan merokok.
Merokok merusak DNA dalam sel, termasuk gen penting yang melindungi tubuh dari kemungkinan diserang kanker. Jadi semakin banyak anda merokok, semakin banyak kerusakan DNA atau perubahan DNA yang terjadi.
"Tetapi ini bukanlah masalah bahwa adanya 40 ribu mutasi yang menyebabkan anda menderita kanker, namun apakah kombinasi mutasi seperti apa yang menyebabkan kanker." kata Professor Curnow.
"Jadi anda mungkin merokok lebih sedikit dibandingkan orang lain, namun kerusakan tubuh anda menimpa gen tertentu, sehingga anda terkena kanker paru-paru atau kanker lainnya."
Sebatang atau empat batang rokok sehari saja bisa meningatkan resiko terkena kanker paru-paru tiga kali lipat. Dan merokok sesekali sama buruknya dengan perokok berat terutama untuk jantung anda.
Prof Curnow mengatakan penelitian yang ada menunjukkan bahwa perokok sosial memiliki kemungkinan menderita penyakit jantung dengan mereka yang merokok setiap hari. Pembuluh darah yang berfungsi penting untuk membuat jantung sehat akan rusak karena merokok.
Rusaknya pembuluh darah ini juga menyebabkan terjadinya masalah ereksi pada pria. "Kita tahu pembuluh darah ini rentan mengalami kerusakan walau jumlah yang rokok yang dihisap kecil," katanya.
Menurut beberapa penelitian, para perokok sesekali juga rentan terhadap berbagai penyakit seperti katarak, berkurangnya tingkat kesuburan, kehamilan di luar kandungan, dan tulang yang lemah
Bila berhenti merokok
Kalau anda berhenti merokok sama sekali, maka tubuh anda akan segera membaik. Dalam masa 12 jam setelah berhenti merokok, tingkat karbon monoksida dalam darah akan turun tajam dan dalam waktu setahun, risiko terkena penyakit jantung koroner akan turun separuh dibandingkan ketika masih merokok.
Bila anda berhenti merokok di usia 35 tahun, angka harapan hidup akan sama dengan mereka yang tidak pernah merokok sama sekali. Menurunkan konsumsi alkohol juga akan membantu perokok sesekali, yang cenderung merokok ketika mereka minum.