Kamis 07 Dec 2017 19:46 WIB

Pertamina Tambah Pasokan Elpiji 3 Kilo Hingga 60 Persen

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah warga mengantre membeli gas subsidi tiga kilogram saat digelar operasi pasar Pertamina, di Kawasan Sukahati, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/12). Sejak beberapa hari terakhir kawasan Bogor alami kelangkaan tabung gas elpiji tiga kilogram sehingga menyebabkan harga melambung pada kisaran Rp25.000-Rp50.000 di beberapa daerah.
Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara
Sejumlah warga mengantre membeli gas subsidi tiga kilogram saat digelar operasi pasar Pertamina, di Kawasan Sukahati, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/12). Sejak beberapa hari terakhir kawasan Bogor alami kelangkaan tabung gas elpiji tiga kilogram sehingga menyebabkan harga melambung pada kisaran Rp25.000-Rp50.000 di beberapa daerah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) melakukan operasi pasar gas elpiji kemasan tabung 3 kilogram (kg) ke beberapa wilayah Jawa Barat seperti di Kota dan Kabupaten Bogor, Depok, Priangan Timur, Sukabumi, Bandung, Cimahi, Sumedang, Tangerang dan Tasikmalaya sejak Senin (4/12) sampai hari ini Kamis (7/12). Selain itu, penambahan pasokan juga dilakukan di wilayah DKI Jakarta, Jabar, dan Banten.

 

Unit Manager Communication and CSR Jawa barat PT Pertamina (Persero), Dian Hapsari mencontohkan, untuk wilayah DKI Jakarta, yang semula hanya dipasok sebanyak 300 tabung per agen, kini stoknya ditambah menjadi 561 tabung per agen.

"Untuk penambahan pasokan kita alokasikan sebanyak 20 hingga 60 persen," katanya saat ditemui di Agen LPG PT Berkah Hikmah Aulia, Jakarta, Kamis (7/12).

Menurutnya, kelangkaan yang terjadi di berbagai wilayah kemungkinan disebabkan kelebihan konsumen yang memakai gas elpiji tiga kilo yang tidak tepat sasaran. "Elpiji 3 kilo ini ada kuotanya dari pemerintah. Sesuai ditulisan tabung gas, gas ini hanya diperuntukan untuk orang kurang mampu. Untuk itu kami berharap masyarakat mampu, pebisnis yang sudah maju agar tidak menggunakan elpiji 3 kg dan beralih ke elpiji non subsidi," tuturnya.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id di lokasi, dua orang ibu terlihat mendatangi agen Berkah Rawasari Selatan Cempaka Putih untuk memmbeli langsung gas elpiji 3 kg karena tidak tersedia di warung pengecer sekitar rumah mereka. Marwanti seorang ibu asal Cempaka Putih, Jakarta Pusat sengaja langsung datang ke agen untuk mendapatkan elpiji 3 kg.

"Udah semingguan nggak ada, jadi saya ngirit-ngirit selama seminggu ini. Ini langsung beli dua biar sampai lebih dari seminggu," ujarnya.

Pengakuan serupa disampaikan ibu Darmin yang rela naik angkutan umum hanya untuk mendapatkan elpiji 3 kg langsung dari agen. "Sudah tiga hari nggak ada gas, saya ke sini aja. Harganya juga sudah ketahuan lebih murah," ujarnya.

Untuk mendapatkan elpiji 3 kg langsung di agen elpiji, masyarakat dimintai Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai persyaratan mendapatkan gas. Harga agen jauh lebih murah dari harga pengecer yaitu sebesar Rp 16 ribu sedangkan di pengecer bisa mencapai Rp 20 ribu samapai 25 ribu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement