REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri turut menyelidiki penyebab terjadinya kelangkaan tabung gas tiga kilogram atau gas melon di sejumlah daerah. Hal tersebut dilakukan dengan berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal Polri Brigadir Jenderal Agung Setya mengatakan, Satuan Petugas Pangan Polri bekerja sama dengan stakeholder dalam pengelolaan tersebut.
"Kemudian hal itu jadi kita akan koordinasi dengan stakeholder lain, dan kita akan identifikasi penyimpangannya seperti apa, hal apa yang sehingga membuat kelangkaan," kata Agung di Badan Reserse Kriminal Polri, Jakarta, Kamis (7/12).
Agung menjelaskan, Polri turut melakukan mengidentifikasi kelangkaan itu untuk mencegah munculnya peningkatan dan ketidakseimbangan harga pangan lainnya. Fokus pada penggunaan tabung gas, lanjut Agung harusnya bisa ditaati masyarakat menengah. "Karena banyak masyarakat yang mampu juga menggunakan gas ini," kata Agung.
Sementara Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto pun memprediksi, proses distribusi gas ini terhambat karena adanya sejumlah alasan. Selain pihaknya akan memeriksa penyebab lain, ia memprediksi cuaca menjadi salah satu penyebabnya.
"Mungkin karena ada cuaca yang kurang bersahabat maka distribusinya agak terganggu tetapi diharapkan tidak terlalu mengganggu," kata Setyo, Kamis (7/11).
Polri, lanjut Setyo, akan mengamankan jalur distribusi. Hal ini agar jalur distribusi jangan sampai terganggu karena adanya permainan pihak tertentu. "Jangan sampai terganggu karena ada yang main-main. Jadi Satgas pusat, Pemda dan dan Polres siap untuk mengantisipasi masalah pangan," ujar dia.