Jumat 08 Dec 2017 12:59 WIB

Berkas dan Bos First Travel Resmi Diserahkan ke Kejari Depok

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bilal Ramadhan
Tersangka kasus dugaan penipuan perjalanan umrah First Travel Andika Surachman (tengah) mendatangi Kejaksaan Negeri Depok, Jalan Boulevard Raya, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (7/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Tersangka kasus dugaan penipuan perjalanan umrah First Travel Andika Surachman (tengah) mendatangi Kejaksaan Negeri Depok, Jalan Boulevard Raya, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Reserse Kriminal Polri telah menyerahkan tersangka kasus penipuan dan penggelapan dana jamaah First Travel, Andika Surachman, Anniesa Hasibuan dan Kiki Hasibuan pada Kejaksaan Negeri Depok. Ketiganya diserahkan ke Kejari Depok pada Kamis (7/11) kemarin.

Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul, tersangka disangka Pasal 378 tentang Penipuan juncto Pasal 372 tentang Penggelapan dan Pasal 3 UU Pencegahan dan Pemberantasan TPPU.

"Ikut pula diserahterimakan barang bukti yang disita sebanyak 807 item," kata Martinus, Jumat (8/11).

Barang bukti yang disita berupa barang bergerak yang ada di dalam rumah maupun berupa dokumen-dokumen yang disita dari Kantor First Travel. Polri juga menyita kwitansi pembayaran sebanyak 2.040 bukti pelunasan.

Sedangkan, polisi juga mengamankan mobil 11 unit, rumah tinggal 3 unit, apartemen 1 unit, gedung kantor satu unit. Polisi menyita properti tersebut beserta isinya seperti perabotan kursi, meja, dan komputer.

"Adapun uang sebanyak Rp. 1.539.715.000 disita dari berbagai rekening tersangka," kata Martinus.

Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri telah menetapkan Andika Surachman, Anniesa Desvitasari Hasibuan, dan Siti Nuraidah Hasibuan sebagai tersangka atas kasus dugaan penipuan serta penggelapan dana puluhan ribu calon jamaah umrah First Travel. Ketiganya merupakan pemilik dan pengelola biro perjalanan umrah tersebut.

Dalam perjalanan kasus ini, penyidik telah menyita sejumlah aset milik ketiga tersangka. Di antaranya rumah mewah, kendaraan pribadi, hingga pakaian dan perhiasan serta barang berharga lainnya. Adapun pasal yang disangkakan kepada tersangka adalah Pasal 378 dan atau 372 KUHP dan Pasal 3 dan 5 UU Nomor 8 Tahun 2010.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement