Jumat 08 Dec 2017 13:15 WIB

Siklon Cempaka di DIY, Gunung Kidul Alami Kerusakan Terparah

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Ratna Puspita
Petugas Kepolisian mengevakuasi korban banjir di Pacarejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Rabu (29/11).
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Petugas Kepolisian mengevakuasi korban banjir di Pacarejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Rabu (29/11).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Kabupaten Gunung Kidul mengalami kerusakan terparah di wilayah DIY yang terkena dampak siklon tropis cempaka yang melanda pekan lalu. Kerusakan ini terjadi di hampir semua fasilitas, baik rumah, jembatan, talud, pasar, sekolah, maupun fasilitas perdagangan.

Plt Kepala BPBD DIY Krido Suprayitno mengatakan siklon cempaka menyebabkan 150 rumah rusak berat, 94 rumah sedang dan 158 rumah sedang. Infrastruktur yang rusak, dia menyebutkan, 33 jembatan dan ruas jalan ada 128 lokasi. “Tersebar di tiap-tiap kecamatan,” kata dia, di ruang kerjanya, Jumat (8/12).

Dia juga menyebutkan, kerusakan juga terjadi pada 111 buah talaud, 26 drainase, tiga saluran irigasi, 15 jaringan air bersih, satu tempat ibadah tenggelam, satu fasilitas kesehatan rusak, 26 fasilitas pendidikan. “Fasilitas perdagangan atau pasar sebanyak 21 buah, sarana pariwisata 17 lokasi dan kantor pemerintah ada 6 buah,” ujar dia. 

Pemerintah Kabupaten menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) Rp 6 miliar untuk mengatasi kerusakan infrastruktur. Dana itu harus dipakai untuk kedaruratan sampai 31 Desember.

Selain itu, menurut Krido, penanganan bencana mengandalkan Dana Siap Pakai (DSP) dari BNPB yang akan disampaikan oleh Presiden Joko Widodo di Gunungkidul, DIY, Sabtu (9/12). 

Krido juga menyebutkan kerusakan di wilayah lain. Dia menyebutkan, di Sleman, ada 27 rumah rusak berat di Sambirejodan. Dia menyebutkan, untuk rencana relokasi akan mengusulkan DSP.

“Bantul sedang proses penghitungan untuk biaya relokasi. Sedangkan, Pemkot Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo belum mengusulkan kepada Gubernur DIY,” kata Krido. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement