REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Para pria homoseksual didesak mendapatkan vaksinasi terhadap penyakit meningitis setelah terjadi wabah tiba-tiba di Melbourne. Otoritas kesehatan setempat menawarkan vaksin gratis mulai pekan depan setelah delapan orang terkena penyakit jenis-C ini sejak bulan Mei.
Wakil kepala Dinas Kesehatan Victoria, Brett Sutton, mengatakan hampir semua pasien diidentifikasi sebagai gay (homoseksual) atau biseksual.
"Delapan tak terdengar seperti jumlah yang besar, tapi jika ini memengaruhi seluruh Melbourne pada tingkat yang sama seperti yang mempengaruhi pria yang berhubungan seks dengan pria, kita membicarakan beberapa ratus kasus selama beberapa bulan," jelasnya.
"Pesan saya ke kelompok ini di tengah masyarakat sederhana saja: Jika Anda divaksinasi, Anda melindungi diri sendiri dan orang lain di sekitar Anda dengan mengurangi penyebaran penyakit ini."
Penyakit meningitis jarang terjadi tapi bisa mematikan. Sebanyak 10 persen dari kasus ini berakibat fatal dalam waktu 24 sampai 48 jam setelah diagnosa.
Bakterinya hidup di tenggorokan dan hidung dan diteruskan melalui kontak yang dekat dan berkepanjangan. "Itu termasuk ciuman yang intim dan kami pikir itulah yang mendorong transmisi dalam wabah ini," kata Sutton.
Penderita pada kelompok berisiko tinggi menunjukkan gejala demam tinggi, sakit kepala dan kepekaan ringan harus menemui dokter atau pergi ke rumah sakit. Para pria bisa mendapatkan vaksin dari dokter umum setempat mulai dari hari Senin, 11 Desember.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.