Jumat 08 Dec 2017 18:06 WIB

Transportasi Jadi Kendala Utama Kampung KB di Mentawai

Pantauan udara menggunakan Pesawat Pengintai TNI AU Boeing 737-200 di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Kamis (3/3).  (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pantauan udara menggunakan Pesawat Pengintai TNI AU Boeing 737-200 di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Kamis (3/3). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatra Barat Syahruddin mengatakan, kendala utama pengembangan kampung Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah akses transportasi. "Masalah utama adalah transportasi dan sulitnya melewati daerah yang dituju, serta kurangnya pemahaman masyarakat," ujarnya di Padang, Jumat (9/12).

Berdasarkan program nasional pada 2016, setiap kabupaten dan kota harus memiliki satu kampung KB, sedangkan pada 2017 satu kecamatan harus memiliki satu kampung KB. "Sementara di Mentawai baru memiliki dua kampung KB dari 11 kecamatan yang ada," ujarnya.

Oleh karena itu, pelbagai upaya terus dilakukan melalui sosialisasi dan kerja sama lintas sektor. Sehingga, dapat mendorong terbentuknya satu kampung KB di setiap kecamatan di daerah tersebut.

Sumbar telah memiliki lebih kurang 186 kampung KB dari 179 kecamatan, karena juga terdapat satu kecamatan yang memiliki dua kampung KB. Ia berharap, dengan melakukan sosialisasi dan penggalakan kampung KB dapat meningkatkan jumlah peserta KB baru di Sumbar sehingga dapat mengendalikan laju kelahiran.

Selain itu, BKKBN pada 2018 akan menyalurkan dana operasional sebesar Rp 100 juta perkampung KB untuk mendorong tercapainya indikator-indikator yang menjadi target dari kampung KB. Indikator-indikator yang menjadi target Kampung KB diantaranya meningkatnya peserta KB baru, menurunnya angka kelahiran dan peningkatan kualitas pelayanan KB. Kampung KB merupakan wujud dari sembilan agenda prioritas pembangunan (Nawa Cita), yaitu Cita ke tiga membangun Indonesia dari pinggiran melalui pelaksanaan kampung KB.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement