REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Kesehatan DKI Koesmedi Priharto mengingatkan warga Jakarta untuk segera ke puskesmas terdekat jika mengalami gejala terkena difteri. Masa inkubasi yang singkat, yakni 2-5 hari dan akan menular selama 2-4 minggu mengharuskan penanganan cepat.
"Secepatnya berobat ke puskesmas karena ini semua gratis. Jadi jangan ditunda, silakan langsung berobat daripada nanti jadi berat. Ringan pun datang saja biar diketahui apakah itu difteri apa bukan," kata dia di Balai Kota, Jumat (8/12).
Koesmedi mengatakan, gejala difteri seperti orang flu biasa tapi disertai panas tidak terlalu tinggi, nyeri pada tenggorokan dan ada warna putih keabu-abuan di amandel kiri dan kanan. Jika ditemukan gejala itu, kata dia, maka harus segera dibawa ke puskesmas, lebih-lebih jika terjadi pada anak. Sebab, difteri lebih banyak menyerang usia 1-5 tahun.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan 2,9 juta vaksin difteri untuk seluruh wilayah Ibu Kota. Sebanyak 1,2 juta vaksin didapat dari bantuan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan dimulai pada Senin (11/12) untuk warga Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
Keputusan pemberlakuan di dua daerah itu lantaran banyaknya difteri yang menyerang warga Kabupaten Tangerang. Jakarta Utara dan Jakarta Barat yang berbatasan langsung dengan Tangerang memang menjadi prioritas. Sehingga bantuan dari Kemenkes akan langsung diperuntukkan bagi dua daerah itu.