Jumat 08 Dec 2017 21:01 WIB

CSIS: Elite Politik Indonesia tak Siap Berdemokrasi

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Andi Nur Aminah
Peneliti CSIS Philips J Vermonte.
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Peneliti CSIS Philips J Vermonte.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS), Philips J Vermonte, mengatakan partisipasi masyarakat sipil Indonesia menentukan baiknya capaian indeks demokrasi Indonesia. Namun, sikap elite politik Indonesia dinilai masih belum siap menjalankan demokrasi.

"Bisa dikatakan keterlibatan masyarakat sipil Indonesia justru memberi sumbangan besar terhadap baiknya indeks demokrasi. Namun, dalam hal yang berkaitan dengan elite politik justru nilainya stagnan," ujar Philips dalam paparan diskusi bertajuk 'Mengukur Ketahanan Demokrasi Indonesia dalam Skala Global Melalui Indeks Global State of Democracy' di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/12).

Dia melanjutkan, sikap kaum elite politik saat ini lebih mengarah kepada melindungi kepentingan kelompok masing-masing. Kondisi ini dipandangnya berkaitan dengan sejumlah tindakan korupsi politik oleh elite politik tertentu. "Elite politik terlihat tidak siap berdemokrasi. Mungkin mereka melindungi berbagai privilege yang dimiliki dan ada kaitannya dengan penyimpangan tertentu. Keterlibatan elite dalam memang perlu didorong lagi, " tutur Philips.

Karena itu, meski indeks demokrasi Indonesia tergolong baik, maka tetap menjadi komitmen pemerintah dalam menjaga hal tersebut secara jangka panjang. Philips mengingatkan bahwa siapa pun yang berkuasa ke depannya sebaiknya berkomitmen menjaga prinsip-prinsip demokrasi.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, mengungkapkan indeks status demokrasi di Indonesia relatif lebih baik jika dibandingkan dengan negara lain di kawasan regional maupun global. Kondisi ini didukung oleh pelaksanaan Pemilu dan partisipasi masyarakat dalam Pemilu sejak masa reformasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement