REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Orwil Jawa Barat memberikan tanggapan terhadap pernyataan Jimly Assidiqie. Hal itu terkait pernyataan Ketua umum (Ketum) ICMI itu pada pembukaan Silaturahmi Kerja Nasional ICMI Tahun 2017 di Istana Bogor, Jumat(8/12).
Dalam pernyataannya, Jimly mengungkapkan pendapatnya terkait kepemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Saat itu, Jimly menyatakan dukungannya 10 tahun untuk kepemimpinan Jokowi. Ketua Bidang Hukum dan HAM ICMI Orwil Jawa Barat, Cecep Suhardiman merasa seharusnya pernyataan tersebut tidak diungkapkan oleh Jimly. "Tentu saya sangat menyayangkan statement politik itu," kata Cecep kepada Republika.co.id, Jumat (8/12).
Dia menilai, sebagai Ketum ICMI seharusnya pernyataan tersebut tidak dikeluarkan langsung begitu saja oleh Jimly. Bagi organisasi ICMI, Cecep mengatakan, seharusnya lebih bisa menunjukan independensinya.
Cecep menegaskan dukungan kepada pemerintah yang sah tentu wajib hukumnya dilakukan namun ada cara yang lebih baik untuk dilakukan ICMI. Termasuk sebagai organisasi cerdik cendikia tentu harus mampu memberikan sumbangsih konsep pemikiran dalam penyelenggaraan negara.
Hanya saja, Cecep menilai sebagai Ketua Umum ICMI, seharusnya Jimly bisa lebih bersikap. Terlebih jika terkait sikap-sikap pemerintah yang melakukan penangkapan ulama-ulama, aktivis-aktivis Islam yang menyuarakan kebenaran. Untuk itu, Cecep menilai pernyataan Jimly seharusnya dianggap sebagai sikap pribadi dan bukan organisasi.