REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Motivator nasional lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Eri Sudewo mengatakan tugas pertama pemimpin adalah menentukan sikap, apakah ia ingin memonopoli semuanya. Ketika ia ingin memonopoli, maka ia menjadi atasan, kata Eri pada peringatan Maulid Nabis Muhammad SAW 1439/2017 di Kanwil Kemenag Lampung, Kamis (7/12).
Menurut dia, atasan bicara jabatan, pemimpin bicara leadership. Jabatan bisa diwariskan sedangkan wewenang tidak bisa. Wewenang tentang leadership. "Saat ini banyak sekali pemimpin tanpa kepemimpinan. Leader without leadership. Imam tanpa imamah," katanya.
Ia mengatakan pemimpin bukan pelari, karena pelari ingin sampai duluan. Orientasinya menang sendiri. Sehingga tidak pernah berpikir tentang yang lain. Menurutnya, pemimpin itu adalah pendaki gunung. Pendaki sejati sampai di puncak paling terakhir. Ketika sudah sampai pun, dia tidak akan teriak jumawa," ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (9/12).
Pemimpin itu, urai Eri, seperti dirigent orkestra. Dia tidak boleh memegang alat musik yang dia kuasai. Seberapa hebat pun ia menggunakan alat musik. Karena ketika ia memainkan, akan terjadi keegoisan. "Seorang dirigent, dia mengatakan cukup pakai stik. Tapi ia yang mengatur harmonisasi. Dia tau kapan saat siapa bermain apa. Dan dia adil memberi peluang timnya untuk memainkan alat," katanya.
Tugas terakhir seorang pemimpin adalah kaderisasi. Pemimpin akan bangga dengan pencapaian demi pencapaian anak buahnya. Maka teladan pemimpin terbaik di muka bumi adalah Rasulullah SAW. Bukan hanya kemampuan direction yang beliau punyai, tapi juga legacy agung hingga sampailah risalah itu kepada kita. "Dan tentu saja, melahirkan generasi pemimpin terbaik yang sepuluh di antaranya dijaminkan masuk surga," ujarnya.