REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Politikus Partai Golkar Ali Mochtar Ngabalin mengatakan bahwa surat keputusan yang dikeluarkan Partai Golkar tentang penggantian Setya Novanto dengan Azis Syamsuddin adalah sah.
“Saya kira surat itu sah, karena tidak semua pengambilan keputusan dilakukan melalui pleno DPP Partai Golkar,” kata Ali Mochtar, Ahad (9/12).
Menurut Ali, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto bisa mengeluarkan semacam diskresi untuk mengambil sebuah kebijakan. Dalam sebuah pengambilan kebijakan yang strategis bagi partai, dimungkinkan untuk mengambil kebijakan tanpa pleno DPP.
Meski demikian, Ali Mochtar sendiri mengaku belum tahu pasti soal SK penggantian Setya Novanto dengan Azis yang ditanda-tangani Setya Novanto. “Saya baru sampai Jakarta, habis dari Bandung. Nanti aku cek ya,” kata Ali Mochtar.
Sebelumnya beredar kabar, Setya Novanto kembali membuat surat. Kali ini surat tersebut ditunjukkan untuk penggantinya dari jabatan Ketua DPR RI.
Kabar adanya surat wasiat hingga pertemuan tertutup disampaikan oleh Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG), Ahmad Doli Kurnia. Dalam keterangan tertulisnya, Doli mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut diinisiasi oleh Ketua FPG DPR RI Robert Kardinal dan Aziz Syamsuddin dengan mengundang Ketua-ketua Fraksi lainnya. Pertemuan itu cuma dihadiri oleh Asrul Sani dari F-PPP dan Cucun dari F-PKB dan Sekjen DPR RI, ujar Doli dalam siaran persnya, Sabtu (10/12).