Sabtu 09 Dec 2017 19:51 WIB

Waktu Munaslub Belum Pasti, Golkar Jaga Perasaan Setnov

Rep: Umar Mukhtar / Red: Ratna Puspita
Tersangka kasus korupsi pengadaan proyek KTP Elektronik Setya Novanto berjalan menuju mobil usai melakukan pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (6/12).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Tersangka kasus korupsi pengadaan proyek KTP Elektronik Setya Novanto berjalan menuju mobil usai melakukan pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (6/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen DPP Partai Golkar Bobby Adhityo Rizaldi menuturkan partainya saat ini ingin menjaga suasana kebatinan atau perasaan ketua umumnya, Setya Novanto, yang sedang mendekam di balik jeruji besi KPK. Karena itu, waktu pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) belum disosialisasikan ke pengurus DPP.

Dia mengatakan internal Golkar sudah bersepakat bahwa partai sedang mengalami kejadian yang signifikan. Dengan demikian, dia menyatakan, perlu keputusan untuk bagaimana mengelola organisasi dalam bentuk Munaslub itu. 

“Tinggal kapan dan bagaimananya, para pengurus DPP ini kan ingin menjaga suasana kebatinan Ketum kita," kata dia di Cikini, Jakarta, Sabtu (9/12).

Bobby mengatakan tidak mengetahui kapan Munaslub itu akan digelar. Kabar yang menyebutkan Munaslub dilakukan pada pekan depan, menurutnya, belum pasti benar karena sampai saat ini dirinya pun belum mendapat undangan. 

"Saya kurang tahu soal itu tapi sampai saat ini belum ada undangannya," ujarnya.

Bobby mengakui, syarat-syarat administrasi terkait penyelenggaraan Munaslub memang sudah terpenuhi. Namun, seperti yang telah disepakati dalam rapat pleno beberapa pekan lalu, keputusan soal kepemimpinan partai dilakukan setelah ada putusan sidang praperadilan Novanto.

"Syarat-syarat administrasinya sudah mencukupi. Sesuai dengan konsensus rapat pleno sebelumnya bahwa itu (Munaslub) akan dilakukan setelah hal-hal yang disetujui bersama," tutur Bobby yang sekarang duduk di kursi Komisi I DPR ini. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement