Ahad 10 Dec 2017 05:30 WIB

Peradaban Islam Beri Sumbangsih Pengembangan Pengobatan THT

Ilmuwan Muslim.
Foto: Metaexistence.org
Ilmuwan Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengobatan dunia Islam dikenal dengan pengobatan tingkat tinggi dengan memperhatikan observasi klinis dan mengesampingkan mitos serta legenda. Pengobatan telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) merupakan contoh  partisipasi pengobatan dunia Islam dan kontribusi pada  studi anatomi, fisiologi, dan penyakit bagi dunia Arab.

Dalam tulisannya, Ear, Nose and Throat Medical Practice  in Muslim Heritage, Mostafa Shehata menguraikan, Islam memberi perhatian pada kebersihan mulut, hidung, wajah,  dan telinga. Karena itu, ada kewajiban berwudhu sebelum  menjalankan shalat, setidaknya lima kali sehari. Ada pula beberapa sabda Rasulullah SAW tentang pentingnya menjaga kebersihan telinga, hidung, tenggorokan dan  pengobatannya jika ketiga organ itu bermasalah.

Selama berabad-abad setelahnya, tepatnya pada masa Kekhalifahan Umayyah dan Abbasiyah, lebih dari seribu dokter dan ahli medis memimpin perkembangan dunia pengobatan di  pusat-pusat peradaban dunia Islam, mulai dari Baghdad, Damaskus, Kairo, Alexandria, Kairouan, Cordoba, Sevilla, dan  Valensia. Gangguan THT ditangani di bawah dokter umum, dokter bedah, dan ahli pediatri.

Dengan ide orisinal dan keahlian  praktik medis, banyak informasi dan penemuan seputar  anatomi THT. Mereka  menemukan gangguan-gangguan baru pada THT dan cara  baru penyembuhannya. Semuanya terekam pada buku-buku  kedokteran yang hingga saat ini masih jadi referensi penting.

Pada awalnya, pengetahuan tentang anatomi telinga, hidung, dan tenggorokan begitu terbatas. Mekanisme pendengaran dan  fonasi (proses bersuara) juga masih asing. Dalam hal ini, apresiasi layak diberikan kepada Rhazes, Ibnu Sina,  Ali Ibnu Abbas, Abdul Latif al-Baghdadi, Ibnu al-Baladi,  Avinzoar, Abulcasis, dan Ibnu al-Nafis yang menulis secara detail  mengenai anatomi dan fisiologi THT.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement