REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Polisi Jepang menahan tiga awak kapal Korea Utara pada Sabtu (9/12). Ketiganya ditangkap karena mencuri generator dari sebuah gubuk di sebuah pulau tak berpenghuni. Saat ini, memang telah terjadi peningkatan datangnya kapal nelayan Korea Utara di Jepang.
Beberapa kapal di antaranya terperangkap, ditinggalkan oleh nelayan, dan ada kapal yang terdapat mayat di dalamnya. Hal ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang infiltrasi oleh mata-mata karena ketegangan dengan Korea Utara meningkat akibat program rudal dan nuklirnya. Korea Utara telah melakukan uji coba dua rudal di atas Jepang.
Sebuah kapal, dengan 10 awak kapal, ditemukan tertambat di pulau itu, di luar Hokkaido, bulan lalu. Beberapa awak kapal mengatakan mereka mengambil barang elektronik dari gubuk tersebut.
Polisi menangkap tiga dari mereka karena pencurian dan anggota awak lainnya akan dikirim ke Biro Imigrasi. Polisi Hokkaido tidak segera memberikan komentar. Seorang juru bicara penjaga pantai Jepang juga menolak untuk berkomentar.
Menurut penjaga pantai, terdapat 28 kasus kapal yang terapung diJepang atau mendarat di pantai pada November. Angka ini meningkat tajam dibandingkan hanya empat kapal pada November tahun lalu.
Kebanyakan ahli mengatakan, kapal kayu tersebut hanya membawa nelayan termasuk tentara untuk memancing. Tidak ada indikasi bahwa kru adalah pembelot.