REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Perdana Menteri Irak Haidar Al-Abadi pada Sabtu (9/12) secara resmi mengumumkan pembebasan penuh Irak dari petempur IS. Ini setelah pasukan Irak merebut kembali semua daerah yang pernah dikuasai oleh kelompok fanatik tersebut.
"Saya mengumumkan kepada rakyat Irak dan seluruh dunia bahwa pasukan kita telah mencapai benteng terakhir Da'esh (IS) dan telah mengibarkan bendera Irak di seluruh daerah (Provinsi) Anbar Barat," kata Al-Abadi di dalam pidato yang ditayangkan televisi.
"Bendera Irak berkibar hari ini di titik perbatasan yang paling jauh," ia menambahkan.
Al-Abadi juga mengucapkan selamat kepada pasukan Irak dan rakyat Irak atas kemenangan melawan IS.
"Kemenangan besar semacam itu layak dirayakan hari ini dan setiap tahun. Itu adalah kemanangan dan prestasi semua rakyat Irak," kata Al-Abadi.
Perdana Menteri Irak tersebut menyeru semua rakyat Irak agar bersatu. "Sebab hal itu adalah senjata yang memungkinkan kita mengalahkan IS."
"Kita harus mematuhi persatuan ini dan memperkuatnya dengan segala cara yang mungkin," kata Al-Abadi. Ia menambahkan Irak "hari ini buat semua rakyat Irak dan kekayaannya milik semua".
Ia juga menyeru politisi Irak agar memikul tanggung-jawab mereka dalam memelihara keamanan dan kestabilan serta mencegah kembalinya terorisme ke negeri itu.