REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari kembali memberikan penghargaan kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menggunakan tepung terigu sebagai bahan bakunya. Bagi UMKM mitra Bogasari yang tergabung dalam keanggotaan Bogasari Mitra Card (BMC), menjadi kekhususan dalam perhelatan ini.
Direktur PT Indofood Franciscus Welirangini mengatakan pengharagaan ini merupakan apresiasi Bogasari kepada para pelaku UMKM yang terus berkomitmen dan tumbuh bersama Bogasari. Tidak sedikit dari mereka yang sudah ada selama puluhan tahun bahkan sejak Bogasari berdiri 46 tahun lalu.
"Karenanya sebagian UKM (Usaha Kecil Menengah) mitra binaan Bogasari sudah memasuki generasi ke dua bahkan ada yang sudah generasi ke tiga," ujarnya melalui siaran pers, Ahad (10/12)
Acara yang bertajuk Small Medium Enterprise (SME) Award 2017 diadakan di sela-sela penyelenggaraan Bogasari EXPO 2017 di Atrium Jogja City Mall pada Sabtu malam (9/12) lalu. Pria yang akrab disapa Franky Welirang ini menjelaskan bahwa potensi anak muda untuk menjadi pengusaha di sektor makanan berbasis terigu juga sudah tampak dalam daftar UMKM Mitra Bogasari yang tergabung dalam keanggotaan BMC. Secara nasional, hampir ribuan mitra Bogasari yang menjadi anggota BMC berusia di bawah 35 tahun. Mulai dari UMKM roti, mi, pastry, pancake, kue, dan jajanan pasar.
"Keberadaan anak muda yang berusia 35 tahun ke bawah, juga tampak di wilayah Provinsi DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta). Dari sekitar 1.700 UKM Mitra Bogasari di DIY, hampir 20 persen adalah mereka yang berusia 35 tahun ke bawah. Untuk kelompok usia 35-45 tahun kurang lebih dari 45 persen. Selain fakta mengejutkan ini, Bogasari juga melihat besarnya kecenderungan generasi millenials untuk berprofesi sebagai entrepreneur," ujar Franky.
Penghargaan ini dibagi menjadi tiga kategori, yaitu Silver, Gold, dan Platinum sesuai dengan keanggotaan BMC. Jenis keanggotaan ini dibedakan berdasarkan konsumsi pemakaian terigu Bogasari per bulan. Keanggotaan Platinum untuk konsumsi lebih dari 750 sak per bulan (satu sak = 25 kilogram/kg), Gold untuk konsumsi antara 250 - 749 sak per bulan dan Silver untuk konsumsi kurang dari 250 sak per bulan.
Kelimabelas nominator SME Award 2017 ini tersebar dari beberapa kota di seluruh Indonesia, mulai dari Medan, Payakumbuh, Pekanbaru, Lampung, Jakarta, Bekasi, Bandung, Sukabumi, Pasuruan, Lumajang, Surakarta, Yogyakarta, Kediri, Jombang, sampai ke Jember. Beragam daerah yang menjadi nominator SME Award 2017 menunjukkan UMKM-UMKM yang berada di daerah mulai unjuk gigi dan menunjukkan perkembangan bisnis di setiap daerah.
Untuk kategori Silver dimenangkan oleh UD Valmay yang berasal dari Yogyakarta yang memproduksi mi kering dengan merek Mi Alamie. Produknya telah tersebar ke seluruh penjuru Indonesia, bahkan sampai ke Australia dengan sistem pemesanan secara daring.
Sedangkan empat nominator lainnya adalah Dapur Donat Madu dari Jakarta, Pia Kacang HM dari Sukabumi, Mila Bakery dari Bekasi, dan Bakpao Liong Yen dari Surakarta.
Untuk kategori Gold dimenangkan oleh UD Purnama Jati yang mengembangkan pangan khas Jember berbahan dasar tape. Produknya sudah terkenal seantero Jember karena merupakan oleh-oleh khas Jember, yaitu Prol Tape.
Empat nominator lainnya adalah Mi Cahaya dari Payakumbuh, King Banana dari Jombang, UD Tiga Putra dari Lumajang, dan Bakpia Latief dari Kediri. Sedangkan untuk kategori Platinum dimenangkan oleh Mawar Bakery & Cake dari Medan. UMKM ini menghasilkan produk beragam jenis roti dan kue, di mana dalam sebulannya Mawar Bakery & Cake mengkonsumsi 1450 sak tepung terigu Segitiga Biru dan Cakra Kembar Emas.