Ahad 10 Dec 2017 18:51 WIB

Seribu Orang Ikuti Muktamar Ke-10 KAMMI di Medan

Rep: Issha Harruma/ Red: Israr Itah
KAMMI
KAMMI

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) akan menggelar Muktamar Ke-10 di Asrama Haji, Medan pada 11-15 Desember mendatang. Sekitar seribu orang diprediksi akan tiba di Medan, Ahad (10/12), untuk mengikuti muktamar ini.

"Tanggal 10 ini baru mulai berdatangan. Yang hadir jumlahnya sekitar seribu orang dari seluruh provinsi di Indonesia," kata Wakil Sekjen PP KAMMI, M Perdana, di Medan, Ahad (10/12).

Perdana mengatakan, pembukaan Muktamar Ke-X secara resmi akan dilakukan di Asrama Haji, Senin (11/12) besok. Presiden Joko Widodo direncanakan akan langsung membuka acara ini. Selain itu, sejumlah menteri dan pejabat lain juga dijadwalkan hadir dalam pembukaan tersebut.

"Muktamar ini suksesi untuk memilih ketua baru yang akan memimpin KAMMI di periode 2018-2020. Semiga lahir pemimpin yang mengayomi semua dan bisa memberikan energi baru kepada KAMMI," ujar dia.

Hingga kini, Perdana menyebut, ada 21 nama calon ketua KAMMI yang menguat dari daerah-daerah dan akan bertanding di arena muktamar. Seluruh calon akan melalui beberapa tahap hingga akhirnya dipilih oleh muktamirin atau delegasi pengurus wilayah dan pengurus daerah yang hadir.

"Pertama, ditanya kesediaannya. Kemudian dilanjutkan penyampaian visi misi, setelah itu muktamirin berembuk siapa yang menjadi ketua. Jadi melalui musyawarah mufakat," kata Perdana.

Rangkaian kegiatan Muktamar Ke-10 KAMMI telah dimulai dengan kuliah kebangsaan yang digelar hari ini, Ahad (10/12). Kegiatan ini diisi oleh Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan.

Selain itu, dalam muktamar ini juga akan diisi dengan penggalangan dana untuk Palestina bersama Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP). Acara amal yang digelar Rabu (13/12) ini terbuka untuk umum.

Sebanyak 30 stand bazar juga akan meramaikan Muslim Festival di hari yang sama. Tak hanya itu, pada hari tersebut, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Bachtiar Nasir dan sejumlah ulama di Sumut juga dijadwalkan bertemu untuk membahas kondisi terkini Indonesia. Muktamar akan berlanjut hingga 15 Desember dengan berbagai kegiatan lain.

"Ini momentum yang baik bagi Sumut dipercaya jadi tuan rumah Muktamar se-Indonesia. Apalagi tahun politik sudah dekat, akan ada Pilkada 2018 dan Pilpres 2019," kata Ketua PW KAMMI Sumut, Supandi. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement