Ahad 10 Dec 2017 20:58 WIB

Tiga Penambang di Jember Tewas Terjebak dalam Lubang

Ilustrasi petugas mengidentifikasi jenazah.
Foto: Antara/Bima
Ilustrasi petugas mengidentifikasi jenazah.

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Tiga dari empat orang yang diduga penambang emas liar tewas terjebak dalam lubang yang digali di petak 42 RPH Desa Lampeji, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Ahad (10/12) sore.

Empat penambang yang terjebak lubang yakni Taufik (40), Bari (18), Fredi (27), dan Wardi (57) yang merupakan warga Desa Subo dan Desa Jatian, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember, namun hanya Fredi yang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.

"Setelah menerima laporan ada penambang yang terjebak, saya bersama Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Basarnas turun ke lokasi dengan Wakapolres Jember Kompol Edo Satya Kentriko dan Kepala BPBD Jember Widi Prasetyo," kata Komandan Kodim 0824 Letkol Inf Rudianto yang memimpin evakuasi tersebut.

Sebelum melakukan evakuasi, Dandim Jember bersama tim SAR gabungan melakukan perencanaan untuk menyelamatkan empat korban yang terjebak di dalam lubang yang digali bersama rekan-rekan penambang tersebut selama beberapa hari lalu.

"Korban satu persatu berhasil dievakuasi dari lubang, namun tiga korban dinyatakan meninggal dunia saat dievakuasi dan satu korban masih hidup dalam kondisi yang kritis, sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Daerah dr Soebandi Jember," tuturnya.

Menurutnya evakuasi penyelamatan empat penambang tersebut mengalami berbagai kendala karena medannya licin akibat terguyur hujan dan saat proses evakuasi berlangsung sempat diguyur hujan gerimis, sehingga dipasang tenda untuk memudahkan tim melakukan evakuasi.

"Evakuasi dihentikan sekitar pukul 16.30 WIB, setelah semua korban dapat dievakuasi baik korban yang masih hidup maupun yang meninggal dunia. Seluruh korban dibawa ke RSD dr Soebandi Jember untuk dilakukan penanganan lebih lanjut," katanya.

Aparat kepolisian langsung memasang garis polisi (police line) untuk dilakukan penyelidikan oleh Polres Jember untuk mengetahui penyebab meninggalnya tiga penambang yang terjebak dalam lubang tersebut dan lokasi tersebut juga steril dari warga sekitar.

Informasi yang dihimpun di lapangan, empat korban yang terjebak tersebut awalnya datang ke lokasi bersama empat rekan lainnya, sehingga ada delapan penambang yang membuat lubang sejak beberapa hari yang lalu.

Setelah empat rekannya yang masuk ke lubang tidak dapat diketahui keberadaannya, teman korban melaporkan kepada masyarakat sekitar yang diteruskan kepada Kepala Desa Lampeji, Kecamatan Mumbulsari, dan BPBD Jember.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement