Senin 11 Dec 2017 00:44 WIB

Ratusan Warga Pacitan Diungsikan, Khawatir Longsor Susulan

Lokasi bencana longsor di Desa Mlati, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur, Jumat (1/12).
Foto: Republika/Ronggo Astungkoro
Lokasi bencana longsor di Desa Mlati, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur, Jumat (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PACITAN -- Sebanyak 150 KK (305 jiwa) diungsikan ke lokasi penampungan sementara yang dianggap aman, menyusul temuan rekahan besar pada tebing berpotensi memicu longsor susulan di Desa Mangunharjo, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Ahad petang.

Informasi dari tim Rescue RAPI Pacitan DH Handi di callsign JZ13UMS, pergeseran tanah tebing mencapai kedalaman dua meter yang memanjang di atas permukiman penduduk di Dusun Tegal RT 03 RW 06, Desa Mangunharjo.

Akibatnya, hampir seluruh warga yang berada di area rawan terdampak harus dievakuasi untuk menghindari bencana tanah longsor yang bisa menyebabkan korban jiwa.

"Malam ini proses evakuasi sedang dilakukan," kata Handi.

Menurut Handi, proses evakuasi sempat berjalan alot karena sebagian warga masih ingin bertahan kendati rekahan tanah tebing dalam dan melebar.

Langkah persuasif kemudian dilakukan oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompika) Arjosari untuk membujuk warga bersedia mengungsi untuk alasan keamanan dan keselamatan mereka.

"Ya, saat ini anggota saya dipimpin Danramil Arjosari masih di lokasi untuk memastikan proses evakuasi dilakukan dan warga berada pada radius aman," kata Komandan Kodim Pacitan Letkol (Kav) Aristoteles Lawitang melalui pesan percakapan whatsapp.

(baca: Yudi, Pria dengan Berat 313 Kilogram Meninggal Dunia)

Sebagaimana informasi tim Rescue RAPI, Dandim Aristoteles mengkonfirmasi lokasi penampungan sementara dikonsentrasikan pada tiga titik, yakni di Ponpes Roudoh Al-Hikam, gedung SMK Arjosari, dan di Balai Desa Mangunsari.

Pada sekitar pukul 18.00 WIB, jumlah pengungsi yang sudah berada di lokasi penampungan sementara baru 45 orang. Namun jumlah warga yang mengungsi terus bertambah seiring proses evakuasi yang terus dilakukan tim SAR gabungan setempat dibantu relawan dan warga hingga larut malam.

"Lokasi atau medan yang cukup berat serta cuaca menjadi kendala dalam upaya evakuasi yang dilakukan tim SAR gabungan serta relawan," kata Handi.

Retakan tanah di lereng tebing desa mereka sudah terdeteksi sejak sepekan terakhir, tepatnya sejak peristiwa banjir bandang dan tanah longsor melanda sporadis sebagian besar wilayah Kabupaten Pacitan. Namun retakan tanah saat itu belum seberapa, lalu mulai kian parah hingga pergeseran tanah mencapai kedalaman satu meter.

Perangkat Desa Mangunharjo bersama anggota babinsa dan babinkamtibmas rutin melakukan pemantauan, hingga terakhir diketahui hari ini kondisi retakan semakin parah dengan kedalaman mencapai dua meter yang memanjang, dipicu hujan deras sehari sebelumnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement