Senin 11 Dec 2017 00:11 WIB

Ini Alasan Agung Dukung Airlangga Hartarto Ganti Setnov

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Elba Damhuri
Ketua Umum Kosgoro 1957 Agung Laksono (keempat kanan), Airlangga Hartarto (kedua kiri), bersama jajaran pengurus seusai konferensi pers dukungan untuk Airlangga Hartarto sebagai Calon Ketua Umum Partai Golkar di Kantor PPK Kosgoro 1957, Jakarta, Sabtu (2/12).
Foto: Yasin Habibi/ Republika
Ketua Umum Kosgoro 1957 Agung Laksono (keempat kanan), Airlangga Hartarto (kedua kiri), bersama jajaran pengurus seusai konferensi pers dukungan untuk Airlangga Hartarto sebagai Calon Ketua Umum Partai Golkar di Kantor PPK Kosgoro 1957, Jakarta, Sabtu (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono, mengatakan Menteri Perindustrian, Aiarlangga Hartarto, merupakan sosok paling pas yang dapat menggantikan Setya Novanto (Setnov) sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Setidaknya, kata Agung, ada dua kriteria yang membuat Airlangga dirasa pantas menggantikan Novanto.

Agung menjelaskan, sejumlah tokoh Golkar, seperti Titiek Soeharto dan Aziz Syamsudin maupun Airlangga Hartarto merupakan sosok-sosok yang berkualitas. Namun. kebutuhan partai berlambang pohon beringin saat ini bukan hanya sekedar memilih seorang ketua umum.

"Kami menghadapi situasi yang sangat berat di mana ada penurunan di Golkar, baik penurunan elektabilitas, kepercayaan publik dan sebagainya. Karena itu, Golkar membutuhkan satu sosok yang pas dalam mengendalikan situasi ini, Kami berpikir bahwa Airlangga merupakan sosok yang tepa," ungkap Agung dalam konferensi pers di kediamannya yang berada di kawasan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Ahad (10/12).

Selain itu, sosok ketua umum Golkar ke depannya diharapkan memiliki karakter yang kuat, dengan latar belakang pendidikan baik dan didukung kemampuan memadai sebagai ketua umum. "Jika Airlangga terpilih, kami minta agar langsung melakukan konsolidasi besar-besaran dalam rangka memenangkan Pilkada 2018, pileg dan pilpres 2019," tegas Agung.

Senada dengan Agung, Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Ade Komarudin (Akom). Menurut Akom, Airlangga adalah satu-satunga menteri dari Golkar dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Posisi ini dipandang strategis dalam kaitannya dengan komunikasi dan koordinasi Golkar dengan Jokowi sebagai capres yang didukung pada Pilpres 2019 mendatang. "Ini akan memudahkan komunikasi politik dalam rangka dukungan Golkar kepada Jokowi," tegas Akom.

Pada Ahad (10/12), Agung Laksono yang mewakili Kosgoro, Agus Komarudin (SOKSI) dan Roem Kono (MKGR) menyampaikan pernyataan sikap untuk mendesak pelaksanaan munaslub pada 20 Desember 2017. Ketiga organisasi trikarya yang merupakan pendiri Partai Golkar ini sepakat menuntut penyelesaian polemik internal partai berlambang pohon beringin tersebut, menyusul status Ketua Umum, Setya Novanto yang saat ini menjalani proses hukum kasus korupsi KTP-el.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement