Senin 11 Dec 2017 01:35 WIB

Populasi Muslim di Eropa Diproyeksikan Meningkat

Rep: Farah Nabila/ Red: Endro Yuwanto
Jumlah populasi Muslim di sejumlah negara Eropa meningkat signifikan. (ilustrasi)
Foto: www.fimadani.com
Jumlah populasi Muslim di sejumlah negara Eropa meningkat signifikan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah populasi Muslim di Eropa diproyeksikan meningkat di masa yang akan datang. Salah satu penyebabnya adalah adanya konflik di Suriah dan negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim lainnya yang menyebabkan para penduduknya melarikan diri dan masuk ke negara-negara Eropa.

Dilansir dari Pew Research Center, Ahad (10/12) gelombang migran Muslim memicu perdebatan mengenai kebijakan imigrasi dan keamanan di banyak negara. Hal ini pun  memicu pertanyaan mengenai jumlah Muslim saat ini dan masa depan di Eropa. Pew Research Center mempublikasikan penelitian mengenai proyeksi jumlah Muslim di Eropa yang diproyeksikan akan meningkat.

Dalam riset tersebut, Muslim di Eropa menyumbang pertumbuhan penduduk di Eropa sebanyak 4,9 persen pada 2016 lalu. Lebih tepatnya, pada pertengahan 2016, diperkirakan jumlah penduduk Muslim mencapai 25,8 juta (4,9 persen dari keseluruhan populasi) atau meningkat dari 19,5 juta (3,8 persen) daripada 2010.

Di tahun itu pula, riset menunjukkan beberapa negara di Eropa seperti di Prancis, Jerman, Inggris, Itali, Belanda, dan Spanyol memiliki estimasi kenaikan jumlah penduduk Muslim. Seperti di Prancis yang menunjukkan 8,8 persen dari jumlah penduduknya atau sebanyak lima juta penduduknya adalah Muslim.

Dalam publikasi riset itu juga menyebutkan, bila semua migrasi ke Eropa harus dihentikan, populasi Muslim di Eropa masih diperkirakan meningkat menjadi 7,4 persen pada 2050. Hal ini karena umat Islam lebih muda yakni rata-rata saat ini berusia 13 tahun dan memiliki kesuburan lebih tinggi, dibandingkan orang Eropa lainnya.

Selain itu, dengan skenario yang lain, riset itu memproyeksikan arus pengungsi ke Eropa antara tahun 2014 dan 2016 untuk terus berlanjut tanpa batas waktu ke depan dengan komposisi religius yang sama yakni Islam. Hasilnya, umat Islam dapat membentuk 14 persen populasi Eropa pada 2050. Namun hasil yang hampir tiga kali lipat dari pangsa saat ini diperkirakan masih jauh lebih kecil daripada populasi orang Kristen dan orang-orang tanpa agama di Eropa.

Riset itu resmi dipublikasikan dan diteliti oleh beberapa periset, yakni Direktur Penelitian dan Demografer Senior Conrad Hackett, Peneliti Senior Phillip Connor, Peneliti Agama-Pendidikan-Demografi Marcin Stonawski, dan Michaela Potancokova dari International Institute for Applied Systems Analysis (IIASA).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement