REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Tiga dari empat orang yang diduga penambang emas liar tewas terjebak dalam lubang yang digali di petak 42 RPH Desa Lampeji, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Ahad sore.
Empat penambang yang terjebak lubang yakni Taufik (40), Bari (18), Fredi (27), dan Wardi (57) yang merupakan warga Desa Subo dan Desa Jatian, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember, namun hanya Fredi yang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.
"Setelah menerima laporan ada penambang yang terjebak, saya bersama Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Basarnas turun ke lokasi dengan Wakapolres Jember Kompol Edo Satya Kentriko dan Kepala BPBD Jember Widi Prasetyo," kata Komandan Kodim 0824 Letkol Inf Rudianto yang memimpin evakuasi tersebut.
Sebelum melakukan evakuasi, Dandim Jember bersama tim SAR gabungan melakukan perencanaan untuk menyelamatkan empat korban yang terjebak di dalam lubang yang digali bersama rekan-rekan penambang tersebut selama beberapa hari lalu.
"Korban satu persatu berhasil dievakuasi dari lubang, namun tiga korban dinyatakan meninggal dunia saat dievakuasi dan satu korban masih hidup dalam kondisi yang kritis, sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Daerah dr Soebandi Jember," tuturnya.
Menurutnya evakuasi penyelamatan empat penambang tersebut mengalami berbagai kendala karena medannya licin akibat terguyur hujan dan saat proses evakuasi berlangsung sempat diguyur hujan gerimis. Sehingga dipasang tenda untuk memudahkan tim melakukan evakuasi.
"Evakuasi dihentikan sekitar pukul 16.30 WIB, setelah semua korban dapat dievakuasi baik korban yang masih hidup maupun yang meninggal dunia. Seluruh korban dibawa ke RSD dr Soebandi Jember untuk dilakukan penanganan lebih lanjut," katanya.
Aparat kepolisian langsung memasang garis polisi (police line) untuk dilakukan penyelidikan oleh Polres Jember untuk mengetahui penyebab meninggalnya tiga penambang yang terjebak dalam lubang tersebut dan lokasi tersebut juga steril dari warga sekitar.
Informasi yang dihimpun di lapangan, empat korban yang terjebak tersebut awalnya datang ke lokasi bersama empat rekan lainnya, sehingga ada delapan penambang yang membuat lubang sejak beberapa hari yang lalu.
Setelah empat rekannya yang masuk ke lubang tidak dapat diketahui keberadaannya, teman korban melaporkan kepada masyarakat sekitar yang diteruskan kepada Kepala Desa Lampeji, Kecamatan Mumbulsari dan BPBD Jember.