Senin 11 Dec 2017 18:41 WIB

Sepak Terjang Taliban Picu Kekecewaan

Rep: Marniati/ Red: Agung Sasongko
Taliban
Taliban

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eskalasi konflik antara pasukan pemerintahan Najibullah dan kaum mujahiddin terus meningkat dalam rentang 1989-1992. Taliban muncul pada November 1994 yang menyebut para pemimpin Mujahidin sebagai musuh rakyat Afghanistan dan bertekad menjalankan hukum Islam.

Sejarah Afghanistan kembali mencatat, pemerintahan Taliban yang berkuasa sampai saat ini terbentuk melalui pertarungan senjata, bukan lewat mekanisme demokrasi.

Syaiful Islami dalam Petaka Afghanistan di Bawah Taliban menjelaskan, proses pembentukan pemerintahan Taliban di Afghanistan termasuk fenomena menarik.

Gerakan taliban yang umumnya dari suku Pasthun dengan cepat mampu merebut kekuasaan. Kata Taliban sendiri berarti seekers (pengkaji) yang umumnya diterapkan  kepada para mahasiswa teologi Islam.

Taliban lahir di tengah jemunya rakyat Afghanistan menyaksikan perang saudara yang menelan korban begitu banyak. Banyak rakyat Afghan yang mendukung kehadiran Taliban.

Namun, hampir beberapa tahun terakhir kekuasaan Taliban di sebagian besar jazirah Afghanistan akhirnya hanya menuai kekecewaan dan lebih merupakan mimpi buruk bagi rakyat Afghan, khususnya kaum Hawa.

Konsepsi Islam yang diterapkan Taliban bersifat kaku dan tekstual semata sehingga tidak aneh jika kalangan ulama dan umat Islam di berbagai negara timur tengah pun menganggapnya sesat. Agama ditafsirkan satu sisi dan mengesampingkan konteksnya serta mengabaikan rasionalitas.

Kehadiran Taliban akan diuji oleh budaya politik Afghanistan yang sangat kuat dengan afiliasi kesukuan. Kepahlawanan besar suatu bangsa nampaknya akan menjadi sia-sia manakala sebagian besar waktunya digunakan untuk bertikai sesama keluarga bangsa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement