REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua KPK Agus Rahardjo bersyukur Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia yang dikeluarkan oleh Transparency International (TI) terus naik. Bila di tahun 1999, lantaran warisan orde baru IPK Indonesia berada di peringkat 17 dan merupakan yang paling rendah.
"Hari ini, saya laporkan, IPK kita paling tidak di ASEAN sudah nomor 3," ujar Agus dalam acara Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia dan Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNPK) 2017, di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (11/12).
Agus menerangkan, pada laporan TI 2016, IPK Indonesia sebesar 37 naik 1 angka dari tahun sebelumnya. "Arah kita sudah betul, Di tahun 1999 kita terpuruk, hari ini kita nomor 3. Alhamdulillah di 2016 kita bisa salip Filipina dan Thailand," ucapnya.
"Nanti kalau kita bisa bergerak bersama-sama, di dalam pemberantasan korupsi ini, KPK dan motornya pemerintah, itu bapak presiden menentukan, kita harus bergerak, bersama-sama bergerak, rakyat mengawasi tingkah laku semua aparat negara," tambah Agus.