REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pertamina MOR IV Jateng/DIY, memberikan tambahan pasokan gas elpiji 3 kg untuk mengantisipasi libur natal dan tahun baru 2018.
Wakil Ketua BPC Hiswana Migas Bidang Elpiji Wilayah Banyumas, Bambang Pramono, mengatakan, penambahan pasokan elpiji 3 kg ini sudah dilaksanakan sejak Sabtu (9/12).
"Tambahan kuota elpiji 3 kg ini sudah dikirim ke agen dan pangkalan. Setiap agen rata-rata mendapat tambahan kuota 360 tabung, tapi ada juga yang mendapat tambahan sampai 560 tabung. Tambahan kuota ini disalurkan ke 14 agen dan 1.039 pangkalan," jelasnya.
Dengan adanya tambahan pasokan ini, Bambang menyebutkan, kondisi di masyarakat mengenai masalah ketersediaan gas elpiji 3 kg saat ini sudah stabil.
"Ini memang sudah dipersiapkan. Pertamina selama ini juga sama sekali tidak pernah mengurangi kuota," jelasnya.
Mengenai kegiatan Operasi Pasar, Bambang menyebutkan, OP memang sempat dilakukan di Kelurahan Karangklesem Kecamatan Purwokerto Selatan, Sabtu (9/12). Namun karena kebutuhan saat ini sudah terpenuhi, maka dinilai tak perlu lagi dilakukan OP.
Meski demikian, Bambang meminta agar masyarakat yang sepantasnya tidak menggunakan elpiji subsidi, tidak lagi menggunakan elpiji 3 kg.
"Selama ini banyak temuan konsumen yang tergolong mampu, seperti kalangan PNS, rumah makan, restoran dan hotel maupun usaha dagang lain, menggunakan elpiji 3 kg. Seharusnya tidak boleh," katanya.
Terkait persiapan untuk menghadapi liburan Natal dan tahun baru, Bambang menyatakan, pihaknya baru akan mengikuti rakor di Semarang Selasa (11/12). Namun rapat tersebut khusus untuk membahas persiapan penambahan pasokan elpiji 5 kg dan 12 kg yang non subsidi.
"Sebenarnya, tidak pernah ada kelangkaan elpiji karena elpiji 5 kg dan 12 kg selalu ada di pasaran. Hanya masalahnya, masyarakat carinya yang 3 kg," katanya.
Untuk itu, dia menilai perlu adanya peran semua pihak untuk membangkit kesadaran masyarakat bahwa elpiji 3 kg sebenarnya hanya khusus untuk warga miskin.