REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian mengungkapkan hingga saat ini kelapa sawit masih memberikan sumbangan terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dari sektor perkebunan. Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Bambang menyatakan, pada 2016 sektor perkebunan memberikan sumbangan terhadap PDB nasional sebesar Rp 429 triliun, lebih besar dari sektor minyak dan gas (migas) yang nilainya hanya Rp 365 triliun.
"PDB sektor perkebunan tersebut terutama dari 15 komoditas yang menghasilkan devisa dan sumbangan terbesar berasal dari kelapa sawit yang mencapai Rp 260 triliun," ujar Bambang melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta Senin (11/12).
Menurut dia, perkebunan memberikan peran yang sangat penting bagi fundamental ekonomi bangsa Indonesia karena dalam kondisi yang belum terurus dengan baik, perkebunan dapat memberikan sumbangan besar terhadap penerimaan negara. Dia menyebutkan, produktivitas kelapa sawit rata-rata nasional baru sekitar dua ton per hektare (ha), padahal perusahaan sudah mencapai 8-10 ton per ha.
Untuk itu, pemerintah bertekad meningkatkan daya saing perkebunan nusantara, karena dengan kondisi yang belum baik saja sudah memberi andil terbesar terhadap ekonomi, apalagi kalau mampu memperkuat dan memperbaikinya. Oleh karena itu, Bambang mengajak semua komponen bangsa untuk ikut memperkuat komoditas perkebunan nasional di mata dunia sebab, banyak negara yang tidak menghendaki perkebunan di Indonesia maju.
"Untuk itu, kita harus siap mengawal perkebunan Indonesia agar bebas dari tekanan luar negeri," ujar Bambang.
Dia menambahkan, berbagai isu negatif menerpa komoditas sawit, padahal sawit penyelamat hutan tropis dunia dan mengusahakan sawit dapat menghasilkan pangan maupun energi.