REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Cuaca ekstrem karena Siklon Cempaka yang menerjang Bantul akhir November lalu juga berdampak pada lahan pertanian di Bantul. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian (Kementan) pun melakukan peninjauan di beberapa lokasi pertanian yang terdampak bencana itu.
Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Gatot Irianto, mengatakan maksud kunjungan ini adalah untuk berdiskusi tentang penanganan areal terdampak banjir pasca Siklon Cempaka. "Selain itu kami juga membahas tentang peningkatan luas tambah tanam untuk swasembada berkelanjutan padi jagung dan kedelai," ujarnya Selasa (12/12).
Menurutnya, pada kesempatan diskusi tersebut juga membicarakan beberapa hal teknis terkait penyelamatan target produksi akibat imbas terjadinya bencana alam. Hal itu di antaranya adalah terkait asuransi pertanian.
"Asuransi ini sangat bermanfaat jika petani dapat mengoptimalkannya. Sehingga jika ada bencana banjir, kekeringan dan ledakan hama penyakit maka petani mendapatkan manfaat dari menjadi peserta asuransi pertanian," kata Gatot.
Selain itu, lanjutnya, dukungan dari Bupati Bantul sangat diharapkan oleh Dirjen. Terutama terkait pola tanam padi-padi- palawija (jagung dan kedelai di musim kemarau) untuk mendukung swasembada berkelanjutan.
Bupati Bantul, Suharsono pun mengucapkan terima kasih kepada jajaran Kementan yang telah memberikan bantuan dalam rangka penyelamatan target produksi areal pertanian yang terdampak banjir. Pada kesempatan itu, rombongan melakukan survei areal persawahan yang terimbas Siklon Cempaka seperti kawasan Imogiri dan sekitarnya untuk diberikan bantuan bibit dan bahan-bahan lainnya guna mendukung pencapaian produksi padi yang optimal.
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement