Selasa 12 Dec 2017 18:59 WIB
Pesepeda Jarak Jauh

Kepulangan Jenazah Nafal Ditunda

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Hazliansyah
Foto aerial puluhan pesepeda melintas (ilustrasi)
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Foto aerial puluhan pesepeda melintas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepulangan jenazah pesepeda jarak jauh, Umartono Nafal Quryanto, ditunda sehari. Pada jadwal awal, jenazah Nafal seharusnya sudah diberangkatkan dari New Delhi ke Tangerang dengan jadwal penerbangan TG 433 dan tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, pada Selasa (12/12) pukul 11.30 WIB. Tapi, penerbangan jadi diundur sampai Rabu (13/12).

Kakak ipar Nafal, Wahyu Irdianto (42 tahun), mengakui, dirinya baru mengetahui kemunduran jadwal tersebut pada siang hari.

"Seharusnya memang jam 12 siang ini, tapi ternyata ada kendala pengiriman dari agency, jadi jenazah belum sampai di Jakarta," tuturnya ketika dihubungi Republika.co.id, Selasa (12/12).

Lebih lanjut, Wahyu menuturkan, dirinya dan keluarga belum mengetahui alasan kemunduran jadwal penerbangan tersebut. Yang pasti, saat ini, jenazah Nafal sudah berada di Bangkok setelah diterbangkan dari New Delhi tadi pagi waktu setempat.

Sampai sekarang, Wahyu dan pihak keluarga tengah mencari tahu kondisi terbaru dan kendala yang terjadi di Bangkok.

"Entah dari agensi atau Thai Arlines, sekarang lagi kami konfirmasi. Tapi, Alhamdulillah, jenazah dalam kondisi baik," ujarnya.

Seharusnya, Wahyu menuturkan, jenazah Nafal diterbangkan ke Bangkok dengan penerbangan pertama pada pukul 00.30 waktu setempat. Tapi, kenyataannya, justru diterbangkan dengan jadwal kedua tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu dari agensi maupun maskapai.

Tidak hanya keluarga, Wahyu mengatakan, staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang ke Jakarta juga terkejut.

"Insya Allah, besok sampai jam 11.55 di Tangerang, langsung kami bawa ke RSUD Ciawi dan dimakamkan di TPU Loji, Bogor," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement