REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang berusaha untuk terus menekankan Gerakan Masyarakat (Germas) hidup sehat melalui pendekatan keluarga sehat. Upaya ini merupakan salah satu cara pemerintah dalam mengantisipasi difteri di kawasannya.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang, Abdurrahman menerangkan, masyarakat memang perlu diberikan pemahaman pada ihwal pentingnya imunisasi pada balita. Mereka juga perlu tahu makanan-makanan dengan gizi seimbang. Hal ini juga termasuk menginformasikan cara menghindari kontak langsung dengan penderita difteri.
"Kita juga ingatkan mereka untuk menjaga kesehatan lingkungan sehat dan cek kesehatan secara periodik melalui paradigma sehat (jaga sehat sebelum sakit)," kata Abdurrahman saat dihubungi Republika, Selasa (12/12).
Di Kabupaten Malang, Abdurrahman mengungkapkan, tahun ini terdapat 12 anak yang diperkirakan secara klinis terkena difteri. Namun setelah dicek melalui tes di laboratorium, ke-12 anak tersebut dipastikan negatif difteri. Oleh sebab itu, dia dapat menyimpulkan bahwa Kabupaten Malang bebas dari difteri.
"Yang pasti di kabupaten Malang tidak ada kasus difteri karena sudah terantisipasi ada sistem kewaspadaan dini (SKD) terhadap penyakit yang berpotensi wabah dengan program Suteramas (Survei Epidemiologi Terpadu Berbasis Masyarakat) sehingga sudah terantisipasi dengan baik," tegas dia.
Sementara di tahun lalu, Abdurrahman menambahkan, hanya ada dua anak yang diperkirakan secara klinis terjangkit difteri. Namun setelah diperiksa di laboratorium, hasilnya dipastikan negatif.