REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Kota Semarang menambah jalur yang diberlakukan satu arah, yakni Jalan Pekunden, menyusul jalur-jalur yang sudah diberlakukan satu arah dalam tiga tahap.
"Pemberlakuan jalur satu arah telah dijalankan di sejumlah ruas jalan. Kali ini, ditambah di Jalan Pekunden," kata Kepala Bidang Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan Kota Semarang Danang Kurniawan di Semarang, Selasa (12/12).
Hal tersebut diungkapkannya di sela memantau penerapan perdana Jalan Pekuden sebagai jalur satu arah yang dilakukan Dishub Kota Semarang bersama Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang.
Danang menjelaskan pemberlakuan jalur satu arah di beberapa ruas jalan terbukti menghasilkan waktu tempuh yang lebih singkat karena tidak macet meski jarak yang ditempuh bertambah panjang. "Kemarin, rekan-rekan Dirlantas, Satlantas, dan kami melakukan evaluasi. Kami hitung siklus untuk jarak tempuhnya memang bertambah panjang, tetapi waktu tempuhnya sebenarnya berkurang," katanya.
Untuk lebih mengefektifkan jalur searah, kata dia, segera dilengkapi dengan sistem area traffic control system (ATCS) di beberapa persimpangan untuk memudahkan melakukan pantauan kepadatan lalu lintas. "Ada beberapa persimpangan yang harus dilengkapi dengan ATCS. Nantinya, kalau persimpangan-persimpangan sudah dilengkapi dengan ATCS pasti penguraian kepadatan lalu lintas lebih optimal," katanya.
Sementara itu, Kepala Satlantas Polrestabes Semarang AKBD Yuswanto Ardi menjelaskan pemberlakuan sistem satu arah itu untuk mengurai kepadatan lalu lintas yang biasa terjadi di Jalan Pandanaran.
Jalan Pandanaran dikenal sebagai pusat oleh-oleh khas Semarang yang selama ini kerap terjadi kemacetan lalu lintas meski sudah diberlakukan sejumlah kebijakan, seperti larangan parkir di bahu jalan. "Mulai hari ini, diberlakukan sistem satu arah di Jalan Pekunden. Jadi, arusnya hanya boleh dari Jalan Pandanaran masuk ke Shelter Batan Miroto, sementara arus sebaliknya dilarang," katanya.
Diharapkan, kata dia, penumpukan arus kendaraan yang biasa terjadi di Jalan Pandanaran semakin berkurang karena lalu lintas bisa dialihkan ke Jalan Pekunden menuju Jalan Thamrin.
Selain Jalan Pekunden, beberapa jalan di Kota Semarang sudah lebih dulu jadi satu arah, seperti Jalan Pemuda, Jalan Imam Bonjol, Jalan Gadjahmada, Jalan Veteran, Jalan Pierre Tendean. "Ini juga sebagai salah satu upaya kami mengantisipasi menjelang liburan Natal dan Tahun Baru yang sebentar lagi akan dilaksanakan kegiatan pengamanan bersama Dishub," kata Yuswanto.
Berbeda, Jalan Simongan, mulai Persimpangan Pamularsih menuju Pleret Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) yang semula dijadikan satu arah dikembalikan lagi jadi dua arah setelah dievaluasi.