Selasa 12 Dec 2017 20:26 WIB

Ustaz Syamsi Ali: Insiden Ledakan New York Dijadikan Alat Politik

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Budi Raharjo
Presiden Donald Trump
Foto: AP/Evan Vucci
Presiden Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Imam Besar Masjid New York Ustaz Muhammad Syamsi Ali menyampaikan insiden ledakan bom berdaya ledak rendah pada Senin lalu telah dimanfaatkan Gedung Putih. Ini menjadi alasan pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk memperketat UU Keimigrasian.

Menurutnya, media AS sudah tidak lagi menggoreng isu ini sejak kemarin untuk menyudutkan Islam. "Justru insiden dimanfaatkan sebagai alat politik oleh Gedung Putih untuk menekan agar UU keimigrasian segera diperketat," kata dia pada Republika, Selasa (12/12).

Hal ini, tetap saja berdasar pada keinginan Trump untuk melarang orang Islam masuk Amerika. Presiden satu ini memang terkenal rasis bahkan sejak sebelum maju jadi presiden.

Hingga saat ini, kata Ustaz Syamsi Ali, baik karakter maupun kebijakannya dianggap rasis oleh banyak orang Amerika. Meski demikian, AS kini dibawah kepemimpinannya sehingga kebijakan berada di tangannya.

Terkait pengetatan UU Keimigrasian, Presiden Nusantara Foundation ini mengatakan itu adalah hak Amerika sebagai negara. "Namun yang menjadi masalah adalah ketika pembatasan itu berdasarkan agama atau ras karena itu jelas bertentangan dengan UU Amerika sendiri," katanya.

Jika benar demikian, maka Trump hanya meneguhkan dirinya sebagai pemimpin yang rasis. "Kalau itu dilakukan berarti Trump membuktikan diri sebagai presiden yang rasis dan anti-agama tertentu," tutup Ustaz Syamsi Ali.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement