REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Imam Besar Masjid New York Ustaz Muhammad Syamsi Ali menyampaikan insiden ledakan bom berdaya ledak rendah pada Senin lalu telah dimanfaatkan Gedung Putih. Ini menjadi alasan pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk memperketat UU Keimigrasian.
Menurutnya, media AS sudah tidak lagi menggoreng isu ini sejak kemarin untuk menyudutkan Islam. "Justru insiden dimanfaatkan sebagai alat politik oleh Gedung Putih untuk menekan agar UU keimigrasian segera diperketat," kata dia pada Republika, Selasa (12/12).
Hal ini, tetap saja berdasar pada keinginan Trump untuk melarang orang Islam masuk Amerika. Presiden satu ini memang terkenal rasis bahkan sejak sebelum maju jadi presiden.
Hingga saat ini, kata Ustaz Syamsi Ali, baik karakter maupun kebijakannya dianggap rasis oleh banyak orang Amerika. Meski demikian, AS kini dibawah kepemimpinannya sehingga kebijakan berada di tangannya.
Terkait pengetatan UU Keimigrasian, Presiden Nusantara Foundation ini mengatakan itu adalah hak Amerika sebagai negara. "Namun yang menjadi masalah adalah ketika pembatasan itu berdasarkan agama atau ras karena itu jelas bertentangan dengan UU Amerika sendiri," katanya.
Jika benar demikian, maka Trump hanya meneguhkan dirinya sebagai pemimpin yang rasis. "Kalau itu dilakukan berarti Trump membuktikan diri sebagai presiden yang rasis dan anti-agama tertentu," tutup Ustaz Syamsi Ali.