REPUBLIKA.CO.ID, HARARE -- Mantan presiden Zimbabwe, Robert Mugabe, telah meninggalkan negaranya untuk menjalani pemeriksaan kesehatan di Singapura, kata seorang pejabat keamanan negara, Selasa (12/12).
Keberangkatan Mugabe itu merupakan perjalanan luar negeri yang pertama sejak ia dipaksa militer untuk mundur dari jabatan sebagai presiden bulan lalu. Mugabe (93 tahun) sebelumnya memimpin negara di Afrika bagian selatan itu selama 37 tahun dan menjadi kepala negara tertua di dunia.
Ia kemudian mengundurkan diri setelah militer dan partai berkuasa tempatnya berasal, ZANU-PF, berbalik menentangnya ketika terlihat bahwa istri Mugabe, Grace (52 tahun), sedang dipersiapkan untuk menjadi penggantinya.
Mugabe sebelumnya dikenal kerap melakukan perjalanan ke luar negeri dengan biaya mahal, termasuk untuk pemeriksaan kesehatan berkala ke Singapura. Gaya hidupnya itu memunculkan kemarahan di kalangan rakyatnya yang miskin.
Mugabe meninggalkan Harare bersama Grace dan para pembantu mereka pada Senin petang, kata pejabat itu. Ia dijadwalkan singgah di Malaysia, tempat putrinya bernama Bona sedang menunggu masa kelahiran anak kedua.
Kepergian Mugabe berarti bahwa ia tidak akan berada di Zimbabwe ketika ZANU-PF mengesahkan Presiden Emmerson Mnangagwa sebagai pemimpin serta kandidat presiden untuk pemilihan tahun depan. Pengesahan itu akan dilangsungkan dalam kongres istimewa selama satu hari pada Jumat.
Pejabat keamanan tersebut tidak akan mengungkapkan bagaimana Mugabe terbang kendati surat kabar harian swasta NewsDay mengatakan Mugabe berangkat menggunakan pesawat milik maskapai penerbangan negara, Air Zimbabwe.
Melalui kesepakatan untuk mundur, Mugabe mendapat kekebalan hukum dan jaminan keamanan. Kesepakatan itu membuat marah banyak kalangan di Zimbabwe, yang menuduhnya telah mencuri kekayaan negara dan menghancurkan perekonomian selama masa kekuasaannya.
Seorang pejabat pemerintah lainnya mengatakan kepada Reuters bulan lalu bahwa Mugabe dijadwalkan berangkat ke Singapura pada 16 November namun ia saat itu tidak bisa pergi karena militer telah menahannya di kediaman pribadinya pada hari sebelumnya. Berdasarkan Undang-undang Pensiun dan Manfaat Pensiun Presiden Zimbabwe, seorang mantan kepala negara mendapatkan berbagai fasilitas, termasuk perjalanan ke luar negeri secara terbatas dan asuransi kesehatan.