REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- 237 perusahaan menyumbang 6,3 triliun dolar AS atau sekitar Rp 85.050 triliun (kurs Rp 13.500 per dolar AS) untuk mendukung program penanganan perubahan iklim di bawah Satuan Tugas Pembiayaan Iklim (TCFD).
TCFD yang diketuai Michael R Bloomberg mengembangkan rekomendasi sukarela terkait perubahan iklim yang harus dibuka oleh perusahaan-perusahaan untuk memudahkan pemangku kepentingan membuat keputusan investasi menyeluruh. TCFD didirikan Dewan Stabilitas Keuangan (FSB) yang kini diketuai Gubernur Bank Sentral Inggris Mark Carney.
Ketua TCFD Michael R. Bloomberg menyatakan, perubahan iklim memiliki risiko dan peluang sekaligus. Namun, keterbatasan informasi membuat dunia bisnis saat ini tak bisa menganalisis risiko dan peluang secara menyeluruh.
''Rekomendasi TCFD kami harap membantu dunia usaha mengukur risiko secara terstandar. Sejauh ini, respon dunia usaha internasional terbilang positif,'' ungkap Bloomberg melalui siaran pers TCFD, Selasa (12/12).
Ketua FSB Mark Carney mengatakan, pasar butuh kepastian untuk bisa migrasi ke bisnis ramah lingkungan. Ia gembira, dari 237 perusahaan global yang tergabung di TCFD, ada 20 dari 30 bank yang berpengaruh sistemik secara global, delapan dari 10 pengelola aset, perusahaan asuransi dan dana pensiun besar.
''Ke depan, kerangka TCFD akan makin diadopsi. TCFD akan melaporkan perkembangan implementasinya,'' ungkap Carney.
Komisaris HSBC Holdings Group, Mark Tucker, mengatakan, informasi yang terbuka amat penting bagi industri bila ingin berpindah ke ekonomi ramah lingkungan. ''Tantangannya saat ini adalah mengimplementasikan teori dan rekomendasi dari TCFD di berbagai negara dan sektor,'' ungkap Tucker.
Jumlah perusahaan yang bergabung di TCFD terus bertambah dan mereka berasa dari berbagai industri dari 29 negara, terutama setelah laporan rekomendasi TCFD diluncurkan pada Juni 2017 lalu. Rekomendasi TCFD ini merupakan respon atas makin meningkatnya permintaan keterbukaan informasi dukungan satu perusahaan melawan perubahan iklim. Rekomendasi ini akan membantu investasi dan bisnis berjalan sesuai tujuan Kesepakatan Paris yang memiliki tujuan besar menekan kenaikan suhu bumi di bawah dua derajat Celcius.