Rabu 13 Dec 2017 12:19 WIB

Makan Siang dengan Politikus Australia Bayar Rp 550 Juta

Juru bicaranya menyebut Bill Shorten selalu bertindak menurut saran dari badan intelijen.
Foto: ABC
Juru bicaranya menyebut Bill Shorten selalu bertindak menurut saran dari badan intelijen.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Pengusaha Cina Huang Xiangmo membayar 55 ribu dolar AS (sekitar Rp 550 juta) untuk makan siang dengan Pemimpin Oposisi Australia Bill Shorten pada Oktober 2015, demikian terungkap dalam dokumen yang diperoleh ABC.

Hal tersebut diketahui di saat Senator Sam Dastyari mengundurkan diri dari Senat, Selasa (12/12) karena hubungannya dengan Huang Xiangmao, yang menurut bandan intelijen disebutkan terkait erat dengan Pemerintah Cina. Huang menghadiri acara yang penggalangan dana Partai Buruh (ALP) di Sydney yang dihadiri Shorten pada 5 Oktober 2015, di tengah perdebatan politik mengenai penolakan Partai Buruh terhadap kesepakatan perdagangan Cina-Australia.

Donasi ini dilaporkan kepada Komisi Pemilu Australia (AEC) namun perinciannya tidak diketahui sampai salah satu Pemkot di Sydney memaksa perusahaan Huang, Yuhu Group, untuk mencantumkan daftar penerima donasi sebagai syarat permohonan izin pengembangan properti.

Pernyataan laporan Yuhu Group yang diajukan ke City of Ryde menyatakan donasi ini untuk "makan siang di ruang rapat dengan yang Mulia Bill Shorten, ALP National". Donasi dilakukan melalui perusahaan terkait, Mandarin International Investments Pty Ltd, yang terdaftar di Australian Securities and Investments Commission (ASIC) di lokasi yang sama dengan Yuhu Group di Sydney.

Pertemuan tersebut terjadi di tahun yang sama ketika Direktur Organisasi Intelijen Keamanan Australia (ASIO) Duncan Lewis memperingatkan Parpol mengenai hubungan Huang dengan Pemerintah Cina. Tidak jelas apakah pertemuan tersebut terjadi sebelum atau sesudah adanya peringatan dari Lewis.

Permohonan Huang untuk mendapatkan kewarganegaraan Australia telah dihentikan oleh badan intelijen ASIO. Juru bicara Bill Shorten mengatakan bahwa dia "selalu bertindak sesuai dengan nasehat dari badan keamanan".

Pada saat pertemuan tersebut, Shorten menghadapi kampanye serikat buruh melawan kesepakatan perdagangan dengan Cina dan penentangan keras politisi Partai Buruh yang khawatir dengan lapangan kerja di Australia.

Australian Council of Trade Unions menggelar sejumlah pertemuan untuk menentang kesepakatan tersebut dan Construction, Forestry, Mining and Energy Union (CFMEU) memperingatkan pihaknya tak akan mengizinkan perusahaan Cina mendatangkan pekerja asing dan mencuri pekerjaan lokal. ABC mendapatkan informasi kesepakatan perdagangan Australia-Cina dibahas saat makan siang.

Peter Dutton labels Labor senator Sam Dastyari a 'double agent'
 

Mengubah kebijakan

Satu hari setelah donasi pada Oktober tersebut, Shorten mengumumkan Partai Buruh mengubah kebijakannya dan akan mendukung kesepakatan perdagangan bebas setelah mengamankan "perlindungan hukum yang memuaskan yang sebelumnya tidak disebutkan".

Shorten sebelumnya mengatakan Partai Buruh bukannya "menolak tanpa syarat" perjanjian perdagangan bebas, namun harus ada perlindungan lebih untuk lapangan kerja di Australia. "Hanya karena ada kesepakatan, bukan berarti itu kesepakatan yang bagus," kata Shorten pada akhir Agustus.

Juru bicara Partai Buruh mengatakan perubahan kebijakan tersebut ditentukan oleh kepentingan nasional, lapangan kerja Australia dan kaukus Partai Buruh. "Partai Buruh mengkampanyekan Perjanjian Perdagangan Bebas dengan Cina yang melindungi pekerjaan lokal, dan kami menekan Pemerintah untuk menerima posisi kami," katanya.

Sebelumnya Senator Dastyari menghadapi tekanan untuk mundur dari parlemen. Pasalnya, ada laporan dia bertemu dengan Huang Oktober lalu dan memperingatkan mengenai kemungkinan penyadapan teleponnya oleh badan-badan AS.

Perusahaan milik Huang diketahui membayar biaya hukum Senator Dastyari dan berfoto bersama dalam konferensi pers yang diadakan untuk media Cina dimana dia membela kebijakan Cina atas Laut Cina Selatan. Huang memiliki catatan panjang donasi politik ke kedua parpol besar di Australia. Hubungannya dengan politisi menjadi sorotan dalam upaya Pemerintah Federal melarang donasi asing dan membuat registrasi untuk pelobi asing.

Partai Buruh berhenti menerima donasi dari entitas asing termasuk Huang awal tahun ini dan telah meminta Pemerintaha Koalisi melakukan hal yang sama. Juru bicara Yuhu Group mengatakan setiap donasi yang mereka lakukan selalu dilaporkan sesuai ketentuan.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/pengusaha-china-bayar-rp-550-juta-makan-siang-dengan-politisi/9250460
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement