Rabu 13 Dec 2017 13:02 WIB

Sopir Angkot Mogok, Mobil Polisi Pun Turut Angkut Warga

Rep: Issha Harruma/ Red: Endro Yuwanto
Polisi menggunakan sejumlah kendaraan operasional untuk mengangkut warga telantar akibat aksi mogok massal angkot di Medan, Rabu (13/12).
Foto: Republika/Issha
Polisi menggunakan sejumlah kendaraan operasional untuk mengangkut warga telantar akibat aksi mogok massal angkot di Medan, Rabu (13/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Aksi mogok massal yang dilakukan pengusaha dan sopir angkot di Medan membuat warga pengguna jasa angkutan ini kesulitan. Warga menumpuk dan telantar di pinggir jalan, termasuk para siswa, PNS, dan karyawan swasta.

Melihat banyak penumpang yang terlantar, pihak kepolisian pun menurunkan kendaraan operasionalnya. Polisi menyiagakan beberapa unit mobil polisi untuk mengangkut para penumpang.

Salah satunya tampak di simpang Jalan Jamin Ginting, Medan Selayang, tepatnya di bawah fly over. Selain beberapa mobil, puluhan petugas kepolisian berjaga di kawasan tersebut.

"Untuk mengantisipasi agar penumpang tidak telantar, kami sudah siapkan mobil polisi untuk mengangkut masyarakat," kata Kapolsek Delitua Kompol Arifin Marpaung di lokasi, Rabu (13/12).

Arifin mengatakan, selain mengangkut masyarakat, mobil tersebut juga diperuntukkan bagi para pelajar. Pagi tadi, kendaraan operasional polisi didominasi oleh pelajar yang hendak berangkat sekolah. Polisi akan tetap menunggu hingga para pelajar pulang. "Pulangnya nanti juga akan kami angkut kembali," ujar dia.

Selain polisi, Pemkot Medan juga sudah mengoperasikan sejumlah kendaraannya untuk mengangkut warga. Aksi mogok ribuan sopir angkot ini merupakan bentuk protes  terhadap masifnya transportasi online di Medan saat ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement