REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Belasan pewarta cetak dan elektronik yang bertugas di Cianjur, Jawa Barat, mendapatkan vaksin difteri. Hal tersebut untuk mengantisipasi tertularnya mereka saat melakukan tugas liputan.
Para pewarta mendapatkan vaksin tersebut di klinik milik dr Efa Fatimah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Cianjur, Rabu. Angga Purwanda, seorang jurnalis cetak, mengatakan mereka mengikuti vaksin setelah dianjurkan petugas di dinas kesehatan. Karena, sejak beberapa hari terakhir awak media tengah gencar melakukan peliputan kasus difteri.
"Ini sebagai langkah antisipasi karena saat ini, kami banyak melakukan peliputan dengan korban dan keluarga korban difteri. Pihak medis yang juga Kabid di dinkes membuka diri untuk memfasilitasi wartawan untuk divaksin," katanya.
Dia menjelaskan selama ini tidak jarang wartawan yang kurang mengantisipasi atau menjaga diri dari dampak liputan. Sehingga, wartawan di Cianjur mulai didorong untuk sadar mencegah kemungkinan buruk tersebut.
"Ketika ada kesempatan kami langsung menyetujui, setidaknya dapat mencegah penularan setelah melakukan kontak dengan keluarga atau melakukan peliputan di lingkungan korban difteri," katanya.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Cianjur, Neneng Efa Fatimah, mengatakan, pemberian fasilitas tersebut dilakukan untuk menjalin komunikasi baik dengan pewarta serta menjadikan jurnalis sebagai contoh baik dalam meningkatkan kesehatan.
"Ini menjadi langkah baik, jurnalis menjadi contoh dan penggerak warga untuk sadar vaksin, terutama untuk anak-anak. Mereka yang berada di lingkungan, dimana ditemukan difteri juga perlu agar dapat mencegah penularan," katanya.