REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bhagasasi saat ini sedang melakukan pembenahan di berbagai lini. Permasalahan yang saat ini masih jadi perhatian PDAM Tirta Bhagasasi adalah masih banyaknya keluhan mengenai air keruh dan volumenya kecil.
Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi, Usep Rahman Salim mengatakan adanya air keruh dan bervolume kecil memang menjadi fokus perhatiannya dalam pembenahan. "Permasalahan ini memang jadi perhatian kami selama ini," ujarnya dalam forum diskusi PDAM Tirta Bhagasasi, Kamis (14/12).
Ia mengatakan, hal itu disebabkan beberapa faktor. Salah satunya adalah adanya kegiatan pemeliharaan jaringan. "Air yang keruh itu akibat dari kegiatan mewajibkan pengurasan jaringan, sehingga berakibat air yang keluar menjadi keruh," katanya.
Namun, ia memastikan adanya air keruh tak lagi menjadi permasalahan dan keluhan bagi pelanggan. "Kami sadar itu mengecewakan pelanggan, jadi kita akan terus meminimalisasi dampak dari pengurasan itu," tuturnya.
Sementara, untuk volume air keluar kecil di beberapa wilayah di Kabupaten Bekasi, ia pun mengakui hal itu menjadi kendala bagi perusahaannya. Dia mengatakan, pihaknya saat ini sedang fokus untuk menyediakan jaringan baru di hulu Cikarang. "Bila memang nanti pasokan air di hulu siap, pada 2018 insya Allah tidak ada volume air yang kecil lagi," ujarnya.
Kepala Bagian Hukum dan Humas PDAM Tirta Bhagasasi, Yusmet mengatakan untuk permasalahan air keruh selain karena adanya pengurasan, kondisi pasokan air baku pun juga dapat mempengaruhi air yang diproduksi. "Prinsipnya kita ingin semaksimal mungkin kondisi air dari kita ini bersih," katanya.
Bila kondisi air baku tak bisa bersih, pihaknya pun akan segera mengambil alih pengelolannya. Sementara untuk volume air keluar yang kecil, ia menyebut memang masih terjadi di daerah Cikarang akibat proyek pembangunan Jaringan Distribusi Umum (JDU) di wilayah itu. "Itu kan JDU besar. Bila sudah selesai semua, insya Allah pasokan air bertambah dan tak ada lagi volume air kecil," ujarnya.
Proses pengerjaan JDU itu pun sempat terjadi kendala. Ia menyebut, kendala itu pernah terjadi saat pemasangan pipa JDU jebol, pada November lalu. Dia mengatakan, pemasangan pipa yang sempat jebol menyebabkan banjir dan kemacetan juga.
Ia juga mengatakan sebenarnya pemasangan pipa pada JDU itu memang tak sebentar. Ke depannya, pihaknya akan lebih mematangkan rencana pemasangan-pemasangan pipa JDU. "Biar bagaimanapun kan berdampak pada pelayanan kepada publik, katanya. Ia menegaskan, dengan adanya pemasangan JDU di tahun 2018, warga Cikarang seperti di wilayah Kecamatan Cibarusa dan Perumahan Mega Regency juga mendapat penyaluran air bersih.
"Bila nanti proyek JDU selesai, target penambahan pelanggan sebanyak 40 ribu pelanggan pun akan terlampaui. Kita optimistis tahun 2018 akan mencapai target itu," ujarnya.