Kamis 14 Dec 2017 15:25 WIB

Hindari Tertular Difteri 1.200 Pegawai RSU Garut Diimunisasi

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Winda Destiana Putri
Imunisasi difteri.
Foto: Antara.
Imunisasi difteri.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Para pegawai RSU dr Slamet, Garut, Jawa Barat memperoleh suntikan vaksin difteri pada Kamis (14/12) guna menghindari penyebaran penyakit. Para pegawai rumah sakit berpotensi terkena difteri menyusul satu pasien meninggal akibat difteri atas nama Aidah (32 tahun) pada Ahad (10/12).

Humas RSU dr Slamet Lingga Saputra mengatakan para pegawai rumah sakit khususnya dokter dan perawat kerap bertemu Aidah. Sehinga manajemen rumah sakit, kata dia perlu melakukan pencegahan supaya para pegawai tak tertular difteri.

"Makanya sejak hari Senin kemarin sampai Jumat besok kami lakukan vaksin ke para pegawai. Ini jadi langkah antisipasi dari kami untuk melindungi pegawai," katanya pada wartawan, Kamis (14/12).

Ia menyebut 1.200 pegawai rumah sakit memperoleh imunisasi difteri. Menurutnya semua karyawan wajib diimunisasi walau tak mengadakan kontak dengan Aidah. Pemberian vaksin, kata dia tak mengganggu pelayanan kepada masyarakat.

"Jadi pemberian vaksinnya diatur agar tak mengganggu pelayanan. Sebagian bekerja, sebagian lagi diimunisasi. Suntik vaksinnya juga tidak lama," ujarnya.

Diketahui, dengan kematian Aidah berarti terdapat tiga kasus difteri yang menyebabkan meninggal dunia di Garut sepanjang tahun ini. Selain itu ada pula sembilan pasien difteri yang berhasil disembuhkan.

Sementara itu, ditemukan pula satu pasien terduga difteri di RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya. Pihak rumah sakit masih menunggu hasil penelitian selama sepekan hingga Senin depan untuk mengetahui status difteri pada pasien. Lantaran masih terduga, pihak rumah sakit belum mengadakan imunisasi pada pegawainya.

"Kami tunggu seminggu hasilnya dari dites Senin kemarin. Kalau positif baru diimunisasi semua yang pernah kontak dengan pasien baik itu petugas rumah sakit dan keluarga," ucap Kabid Pelayanan RSUD dr Soekardjo, Budi Tirmadi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement