Kamis 14 Dec 2017 16:51 WIB

Mentan Beri Pengusaha Izin Impor Sapi Indukan

Red: Nur Aini
Petugas menurunkan sapi impor asal australia di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (2/9).Republika/Edwin Dwi Putranto
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Petugas menurunkan sapi impor asal australia di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (2/9).Republika/Edwin Dwi Putranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akan memberikan izin para pengusaha untuk mengimpor sapi indukan sebagai upaya percepatan mengembangkan peternakan hingga satu juta ekor sapi.

Menteri Amran mengatakan nantinya petani bisa mencicil sapi impor tersebut untuk usaha ternak melalui skema kredit usaha rakyat (KUR) perbankan.

"Caranya saya kasih izin impor. Yang impor BPD atau pengusaha daerah siapa saja kemudian bank yang membayar dan sapinya menjadi jaminan. Kalau sapinya mati, pemerintah yang mengasuransikan," kata Amran dalam penandatanganan kerja sama antara Pemerintah Daerah dan Perbankan di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (14/12).

Ia menjelaskan pemerintah merencanakan satu juta impor dari para pengusaha yang kemudian diserahkan kepada petani dengan asuransi atau jaminan dari pemerintah jika sapi tersebut mati. Sapi impor ini akan menjadi jaminan untuk KUR dari perbankan. Petani hanya tinggal mencicil dari perbankan.

Kementerian Pertanian telah menyiapkan asuransi untuk 120 ribu ekor sapi, namun akan ditingkatkan dua kali lipat pada 2018 menjadi 240 ribu ekor sapi. Amran mengungkapkan usaha peternakan sapi memiliki karakteristik yang berbeda dengan ternak lainnya, antara lain jangka waktu usaha yang panjang dan pembiayaan yang lebih besar.

Untuk itu, peran swasta sebagai investor sangat diperlukan dalam mengembangkan kemitraan dengan para peternak, mengingat sebagian besar peternak sapi adalah peternak kecil dengan skala usaha dua sampai tiga ekor sapi sehingga harus dikembangkan untuk menciptakan korporasi peternak yg berorientasi bisnis.

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita menjelaskan sapi indukan yang diimpor disesuaikan dengan karakteristik daerahnya. Ia pun memperkirakan impor tersebut paling lambat dilakukan pada Juli 2018.

"Pak Menteri bilang sesuai 'passion' masing-masing daerah, kalau passionnya di daerah itu sapi bali, kasih lah sapi bali," kata Ketut.

Ada pun dalam penandatanganan kerja sama ini, ada 103 bupati yang dari 24 provinsi yang diundang mengingat daerah tersebut potensial untuk pengembangan ternak sapi. Selain itu, perbankan yang menyatakan kesiapannya dalam pengembangan satu juta ekor sapi, antara lain BRI, BRI Agro, BPD Kaltim, dan Bank Nagari Sumatra Barat.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement