REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Sebanyak 42 dosen Fakultas Ekonomi (FE) Unissula yang dipimpin langsung oleh Rektor Anis Malik Thoha LC MAPhD mengikuti Konferensi Internasional Keuangan Islam Asean (AICIF) yang digelar di Universitas Islam Sultan Sharif Ali Brunei Darussalam.
Dalam konferensi AICIF ke-lima yang dilaksanakan mulai 11 Desember hingga 14 Desember 2017 ini dibahas permasalah, tantangan dan prospek ke depan industri perbankan dan keuangan Islam di kawasan ASEAN.
Sejumlah delegasi Unissula juga diwakiliWakil Rektor II, Dr Indri Kartika SE MSi Akt CA; Dekan Fakultas Ekonomi, OliviaFachrunnisa SE MSi PhD serta Kepala UPT Pemasaran dan Kehumasan, Dedi Rusdi SEMSi Akt CA.
Dalam keterangan pers yang diterima Republika, Kepala UPT Pemasaran dan Kehumasan, Dedi Rusdi SE MSi Akt CAmengatakan, secara spesifik konferensi AICIF kelima ini bertujuan mendiskusikan perkembangan keuangan dan perbankan Islam.
Hasil dari konferensi kali ini diharapkan bisa menjadi rekomendasi kepada stake holder dalam keuangan dan perbankan Islam. Khususnya terkait dengan upaya untuk menjawab berbagai tantangan sekaligus prospek keuangan Islam ke depan. "Selain itu acara ini juga bermaksud untuk memperkuat hubungan kerja sama antar anggota AICIF," jelasnya.
Selain Unissula, konferensi ini juga dihadiripara anggota AICEF, yakni IIUM Malaysia, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Unida Gontor, Mindano State University Filipina, dan University Fatoni Thailand.
Rektor Universitas Islam Sultan Sharif Ali, Dr Haji Norarfan Bin Haji Zainal dalam sambutan pembukaan acara menyampaikan harapan besarnya bahwa universitas Islam di kawasan ASEAN dapat meningkatkan kerja sama. Sehingga akan mampu memimpin pengembangan keuangan dan perbankan Islam agar lebih berkembang. Tidak hanya sebatas di kawasan Asean, namun juga di kawasan Asia dan lingkup global.
Ia juga berharap kolaborasi AICIF ini dapat menjadi pionir dan garda terdepan dalam pengembangan keuangan dan perbankan Islam dalam sekala global. "Termasuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat yang lebih luas terhadap keuangan dan perbankan Islam," kata Norarfan.