REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika Bogor (AMIK BSI Bogor) Program Studi Manajemen Informatika (Prodi MI) sukses menggelar seminar cyber security. Kegiatan tersebut diadakan di aula AMIK BSI Bogor Kampus B, Jalan Merdeka nomor 168, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/12).
Seminar yang bertemakan “Cyber Security to Maintain & Manage Information Well” ini diikuti sebanyak 580 mahasiswa Prodi MI AMIK BSI Bogor. Pada seminar kali ini, AMIK BSI Bogor mengundang Berni Rahmat, Technical Support Kaspersky Laboratory, sebagai nara sumber.
Dalam materinya, Berni menjelaskan mengenai manfaat anti virus bagi keamanan gadget dari serangan virus yang saat ini semakin banyak jenisnya. Selain itu, Berni juga menjelaskan cara memilih anti virus yang baik. “Satu dari manfaat anti virus yaitu untuk menjaga terhadap bahaya online dan lainnya,” ungkap Berni.
Menurutnya, anti virus yang saat ini banyak digunakan dan tidak berbayar, sebenarnya bukan anti virus. Melainkan sebuah tool scan virus yang tidak menyediakan fasilitas untuk melindungi dan membersihkan gadget dari serangan virus.
“Tidak heran, walaupun anti virus yang sebenarnya hanya sebuah tool scan virus ini telah diperbaharui versinya, tetapi virus yang ada di gadget tetap ada dan tidak terhapus,” kata Berni.
Lebih lanjut Berni menjelaskan, jika ingin gadget tetap terlindungi dari serangan bahaya virus, lebih baik menggunakan anti virus berbayar.
“Dengan menggunakan anti virus berbayar, berarti kita melidungi diri kita dan juga merupakan keamanan untuk gadget yang kita miliki saat ini,” kata Berni.
Perlu diketahui, kampus yang memiliki Prodi MI telah terakreditasi B ini rutin menggelar seminar teknologi minimal tiga kali per semester.
“Seminar ini merupakan salah satu program kerja Prodi MI yang rutin digelar setiap semester minimal tiga kali. Seminar tersebut menampilkan nara sumber yang telah kompeten di bidangnya,” kata Sandra Jamu Kuryanti, ketua Prodi MI AMIK BSI Bogor.
Tujuannya, lanjut Sandra, memberikan pengetahuan dan pengembangan keahlian mahasiswa di bidang teknologi, yang laju perkembangannya sangat cepat.
“Sebagai sumber daya manusia di bidang teknologi, mahasiswa harus paham dan mengikuti perkembangan teknologi saat ini. Sehingga, ketika lulus kuliah, mereka telah memiliki kompetensi yang baik dan siap bersaing dengan sumber daya manusia lainnya,” kata Sandra.