Kamis 14 Dec 2017 20:53 WIB

Soal Kasus Ustaz Abdul Somad, Ini Kata Kiai Ma'ruf Amin

Rep: Muhyiddin/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin memberikan keterangan kepada wartawan terkait aksi untuk Palestina di Kantor MUI, Jakarta, Senin (12/12).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin memberikan keterangan kepada wartawan terkait aksi untuk Palestina di Kantor MUI, Jakarta, Senin (12/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof KH Ma'ruf Amin menanggapi kasus intimidasi Ustaz Abdul Somad di Bali beberapa waktu lalu. Menurut dia, MUI Pusat sementara ini masih menunggu laporan dari MUI Bali untuk menjernihkan kasus tersebut, sehingga umat tidak terpecah belah.

"Kita MUI sedang menunggu laporan MUI Bali karena itu sedang kita tindaklanjuti, seperti apa sih. Yang tau MUI Bali," ujarnya saat ditanya Republika.co.id usai rapat koordinasi terkait Aksi 1712 di Kantor MUI Pusat, Jakarta Pusat, Kamis (14/12).

Namun, Kiai Ma'ruf berharap tidak ada lagi perlakuan intimidasi terhadap seorang dai yang menyebarkan agama Islam. Ia juga meminta agar semua umat menahan diri untuk tidak merusak persatuan di Indonesia.

"Kita harap tidak ada ada lagi kejadian itu, dan kita harap semua pihak menahan diri kalau ada hal-hal yang dianggap ada pelanggaran laporkan saja, bukan eksekusi sendiri," kata Kiai Ma'ruf.

Seperti diketahui, sebelumnya kedatangan Ustaz Abdul Somad untuk mengisi safari dakwah di Provinsi Bali sempat mendapat penolakan dari sejumlah anggota organisasi masyarakat (ormas) kepemudaan yang menamakan diri Komponen Rakyat Bali (KRB).

Massa yang jumlahnya kurang dari 100 orang ini beranggotakan Laskar Bali, Banaspati, Patriot Garuda Nusantara (PGN), Perguruan Sandhi Murti, dan ormas kepemudaan lainnya. KRB sempat menghadang Ustaz Somad di Hotel Aston, Denpasar, tempatnya menginap. Unjuk rasa itu berakhir dengan mediasi dan safari dakwah Ustaz Somad pun kembali dilanjutkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement