REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Imam Besar Masjid New York sekaligus Presiden Nusantara Foundation, Syamsi Ali optimistis terhadap pembangunan Pesantren Amerika. Meski saat ini masih banyak dana yang dibutuhkan, ia mengatakan akan terus melakukan penggalangan dana.
Ia menargetkan dana lima milyar Rupiah untuk pembangunan. Hingga saat ini, sudah ada sekitar Rp 1,9 milyar yang terkumpul melalui Kitabisa.com. "Masih jauh, tapi insyaAllah kita jalan terus," kata dia pada Republika.co.id.
Menurutnya, penggalangan dana juga akan diadakan secara langsung di Jakarta pada bulan Januari mendatang. Pesantren ini merupakan salah satu upaya untuk menunjukkan bahwa Islam bukan agama radikal.
Ini adalah sebuah perjalanan dakwah dan kontribusi nyata untuk perdamaian dunia. Dikutip dari laman kitabisa.com/pesantrenamerika, lokasi pesantren berada di613 Town St. Moodus CT 06469 USA, sebuah kota kecil Moodus, Negara Bagian Connecticut.
Lokasinya cukup dekat dari Kota Metropolitan New York. Luas dari properti adalah 18.31 Acre atau sebanding dengan 7,4 Hektar. Di atas lahan inilah, Nusantara Foundation akan mengembangkan serangkaian program pesantren.
Diantaranya program tahfiz, seminar dan konferensi, community development, dan university orientation. Pesantren ini akan menjadi pesantren pertama di Amerika jika sudah terbangun. Pembayaran awal untuk lahan dan properti rencananya akan dilakukan pada Januari 2018. Sementara pelunasan dilakukan dalam dua tahun kedepan.
Pada bulan yang sama, arsitek landscape akan datang untuk melihat lokasi secara langsung serta memulai renovasi dan penataan pesantren. Selama proses renovasi dilaksanakan, beberapa kegiatan seperti pengajian, perkemahan, dan pesantren kilat pun dapat mulai dilakukan.
Sebanyak empat gedung nantinya akan direnovasi di lokasi pesantren dan diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar 150 ribu-200 ribu dolar AS. Ini ditargetkan selesai menjelang musim panas tahun depan atau Juli 2018.
"Kami pun sedang membuat proposal lengkap rencana pembangunan pesantren beserta master plan dan design pengembangnya, agar kegiatan pesantren dapat mulai berjalan," katanya.