Jumat 15 Dec 2017 06:08 WIB

Ancam Penjualan Aset, Toshiba Batal Tuntut Western Digital

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Budi Raharjo
Toshiba di AS
Toshiba di AS

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Toshiba melayangkan gugatan atas Western Digital yang diprediksi dapat mengganjal penjualan aset mereka. Namun, atas pertimbangan kebaikan dua pihak, gugatan itu dibatalkan.

Toshiba perlu menjual unit produksi chip mereka untuk menutup kegagalan proyek unit nuklir mereka di AS. Rekan mereka di AS,Western Digital, mengancam memblokade langkah itu.

Namun, dalam pernyataan bersama yang disampaikan pada Rabu (13/12), kedua pihak sepakat mencabut gugatan dan akan menyelesaikan persoalan di badan arbitrasi.

''Kami senang dengan langkah ini yang pasti berdampak positik bagi kedua pihak,'' ungkap Wakil Presiden Senior Toshiba, Yasuo Naruke seperti dikutip BBC, Rabu (13/12)

Kesepakatan in akan memuluskan investasi Western Digital untuk produk chip baru mereka. Hal ini juga menjamin keberlangsungan pasokan perusahaan mereka.

Perseteruan Toshiba dan Western Digital bermula sejak awal tahun ini saat Toshiba menyatakan akan menjual unit chip mereka. Itu dilakukan setelah Toshiba gagal mengembangkan unit nuklir di AS.

Perantara perdagangann unit bisnis Toshiba, Bain Capital, sudah membawa beberapa pembeli potensial termasuk Apple dan Dell. Setelah kesepakatan Toshiba dengan calon pembeli potensial gagal karena Western Digital menuntut Toshiba disebut mengambil langkah sepihak. Padahal, unit chip itu adalah perusahaan patungan Toshiba dengan Western Digital.

CEO Western Digital Steve Milligan menyatakan, penyelesaian melalui jalur hukum bukanlah hal yang mereka inginkan. Karena itu, Western Digital juga senang bisa bersoalan ini bisa diselesaikan dengan cara lebih baik.

Toshiba sendiri berada dalam tekanan keuangan. Mereka harus segera meningkatkan modal mereka bila tidak ingin dihapus dari pencatatan di bursa-bursa utama.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement