Kamis 14 Dec 2017 18:18 WIB

Tahun Politik Justru Jadi Momen Investor Belanja Properti

Wakil Ketua Bidang Pengelolaan Ruang dan Apartemen Real Estate Indonesia (REI), Mualim Wijoyo
Foto: Istimewa
Wakil Ketua Bidang Pengelolaan Ruang dan Apartemen Real Estate Indonesia (REI), Mualim Wijoyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dua tahun ke depan akan menjadi tahun penuh politik karena adanya pilkada serentak 2018 dan Pemilu serta Pilpres 2019. Maraknya tahun politik ini, justru menjadi momen bagi investor untuk belanja properti.

“Tahun politik, bukan tahun yang menyeramkan. Investor yang cerdik malah harus belanja properti. Kalau kondisi politik stabil, harganya bisa naik lagi,” kata Wakil Ketua Bidang Pengelolaan Ruang dan Apartemen Real Estate Indonesia (REI), Mualim Wijoyo dalam acara ‘Kaleidoskop 2017 dan Overview 2018’ di Galeri Kantor Marketing Green Pramuka City, Jakarta, Kamis (14/12).

Mualim mengatakan pihaknya telah melakukan studi banding ke thailand. Karena negara tersebut sering terjadi kudeta dan kegaduhan politik, tapi ekonominya tidak jatuh. Masyarakat Thailand paham bahwa politik tak boleh menyentuh ekonomi.

Ia meminta agar suhu politik Indonesia bisa belajar dari Thailand. Sehingga tahun politik jangan dijadikan momok. Padahal kita sudah belajar dari peristiwa 1998 di mana suhu politik yang panas membuat perekonomian negara jatuh.

“Sekarang masyarakat sudah cerdas dan sudah bisa memisahkan, yang senang politik silahkan berpolitik, dagang ya tetap dagang. Mau berpolitik, mau demo, pulangnya tetap ke rumah,” selorohnya.

Jeffry Yamin selaku Marketing Direktur Green Pramuka City juga berharap suhu politik di Indonesia tidak sampai mengganggu perekonomian. Ia mengatakan, Indonesia sudah mengalami pemilu beberapa kali dan kondisi di Indonesia tetap stabil.

Green Pramuka City sendiri sudah membuat program-program untuk menarik investor membeli properti di apartemennya. Green Pramuka City masih akan mengedepankan keunggulannya sebagai satu kawasan strategis di tengah kota Jakarta yang menawarkan konsep one stop living yang akan memberikan kemudahan hidup bagi konsumennya.

Tidak hanya itu, berbagai promo menarik seperti program cicilan 120 kali tanpa slip gaji dan dokumen yang rumit, biaya angsuran ringan, DP mulai 10 persen, gratis biaya pemeliharaan selama 1 tahun dan kemudahan proses administrasi pun turut menjadi strategi Green Pramuka City dalam meraih pangsa pasar hunian vertikal tahun depan.

Ia optimistis tahun ke depan akan ada dampak yang baik di bidang properti. Ia berprinsip selalu ada peluang, tentu dengan strategi sederhana akan fokus kebutuhan rumah jadi kebutuhan dasar manusia.

“Konsep apa yang cocok di tahun berikutnya. Inovasi apa yng akan diberikan. Kemudahan cara bayar juga. Apalagi untuk kaum muda, akan diakomodir. Optimis 2018 bisnis properti akan lebih baik,” tegas Jeffry.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement