Jumat 15 Dec 2017 08:08 WIB

Kecelakaan Kereta dan Bus Sekolah Prancis Tewaskan Anak-Anak

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
 Ilustrasi Kecelakaan Kereta
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Kecelakaan Kereta

REPUBLIKA.CO.ID, MILLAS -- Sebuah kereta api dan bus sekolah bertabrakan di dekat Perpignan di selatan Prancis menyebabkan setidaknya empat anak-anak meninggal dan banyak orang lain cedera. Sebanyak 20 orang terluka dan 11 diantaranya berada dalam kondisi kritis setelah kecelakaan yang terjadi di persimpangan antara Millas dan Saint-Fliu-d'Amont.

Bus saat itu mengangkut anak-anak dengan rentang usia 13 hingga 17 tahun dari sebuah sekolah menengah. Operator kereta SNCF mengatakan saksi melaporkan melihat penghalang berada pada posisi melintang pada saat tabrakan terjadi meskipun hal tersebut belum dikonfirmasi.
 
Bus yang meninggalkan Christian Bourquin College di Millas berada di persimpangan saat ditabrak oleh kereta yang melakukan perjalanan dari Perpignan dengan kecepatan sekitar 80 Km/jam atau 50mph. Jarak pandang tergolong bagus.
 
Seorang saksi yang berada di kereta mengatakan kepada situs berita lokal I'Independent, kecelakaan itu sangat kejam dan sepertinya kereta api akan tergelincir. Kereta regional tersebut membawa sekitar 30 orang.
 
Penyidik saat ini sedang menunggu untuk mewawancarai pengemudi bus wanita yang mengalami luka ringan dalam kecelakaan tersebut. Kedua pengemudi lolos dari cedera serius.
 
Carole Delga, presiden dewan daerah Occitanie mengatakan kondisi persimpangan berada dalam kondisi sangat baik dan telah ditingkatkan baru-baru ini. "Tingkat persimpangan sangat terlihat," ujar Delga. SNCF sendiri menyatakan pihaknya melibatkan penghalang otomatis dengan sinyal standar dan tidak dianggap sangat berbahaya.
 
Namun seorang nenek dari gadis berusia 11 tahun yang terluka dan berada di dalam bus menceritakan sebuah cerita yang sangat berbeda. Gadis itu mengatakan padanya penghalang itu tidak turun tetapi terangkat. "Lampu merah yang biasanya berkedip tidak menyala. Sopir bus lewat dan berhenti setengah jalan, dan disitulah kereta menabraknya," ujar nenek tersebut.
 
Wartawan BBC Chris Bockman melaporkan operator kereta SNCF telah melakukan penyeberangan tingkat modern di seluruh Prancis dalam beberapa tahun terakhir menyusul banyaknya kecelakaan yang terjadi. Perdana Menteri Edouard Philippe yang mengunjungi lokasi kejadian mengatakan tugas mengidentifikasi korban terbukti sangat sulit.
 
"Prioritas pada tahap ini adalah memberikan informasi yang tepat kepada keluarga yang hidup dalam masa kesedihan harus dibuat sesingkat mungkin," ujarnya. Sekitar 70 pekerja darurat dan empat helikopter dikerahkan sebagai bagian dari upaya penyelamatan.
 
Menteri Transportasi Elisabeth Borne menyebut kecelakaan tersebut sebagai kecelakaan yang mengerikan. Menteri Pendidikan Jean-Michel Blanquer dijadwalkan mengunjungi pusat konseling yang didirikan di Christian Bourquin College, Jumat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement