REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Presiden Joko Widodo meresmikan secara langsung pembangunan jalur ganda rel kereta api Bogor-Sukabumi. Pembangunan ini diharap bisa meningkatkan kemudahan akses masyarakat untuk transportasi kedua kota.
Target pembangunan jalur ini diharap bisa rampung pada 2020. Satu tahun lebih lama dibandingkan penyelesain jalur tol Bocimi yang juga menjadi jalur dari Bogor ke Sukabumi.
Meski membutuhkan waktu tiga tahun, Jokowi berharap pembangunan ini bisa melibatkan kinerja warga sekitar. Pola ini sesuai dengan niatan pemerintah dalam memberdayakan masyarakat pedesaan.
"Tadi sudah saya perintahkan juga kepada Pak Menteri (Perhubungan dan PUPR) agar pengerjaan jalur ganda ini pola padat karya itu digunakan," kata Jokowi, Jumat (15/12).
Dengan demikian, dalam pembangunan rel jalur ganda ini akan sedikit memakai alat-alat berat. Hal tersebut memungkinkan banyak masyarakat yang bisa berpartisipasi dalam setiap pengerjaan proyek.
Jokowi pun memastikan akan terus melakukan pengecekan atas proyek yang dikerjakan, termasuk pengerjaan rel jalur ganda dan tol Bocimi. "Ini penting sekali, akan saya cek nanti kalau enam bulan atau setahun lagi sudah mulai jalan akan saya lihat di lapangan akan seperti apa," ujar Jokowi.
Setelah pelaksanaan groundbreaking pembangunan jalur ganda Bogor-Sukabumi di akhir tahun 2017, pemerintah melaksanakan tahapan pertama pembangunan jalur ganda KA pada segmen Bogor-Paledang-Cicurug sepanjang 26,7 Km. Pekerjaan konstruksi pada segmen ini direncanakan selesai pada tahun 2019. Sedangkan pada segmen Cicurug-Sukabumi sekitar 30,5 Km, pekerjaan konstruksi direncanakan selesai pada tahun 2020.
Adapun pembiayaan pembangunan jalur ganda KA lintas Bogor-Sukabumi ini berasal dari APBN sekitar Rp 2,45 Triliun yang dilaksanakan secara multiyears. Pemerintah berharap dengan pembangunan jalur ganda KA Bogor-Sukabumi dapat mendorong masyarakat untuk mau beralih menggunakan moda transportasi KA.
Selain angkutan penumpang, Pemerintah juga berharap agar pelaku industri dan perdagangan pun mau beralih untuk pengangkutan barang dari moda transportasi berbasis jalan raya menggunakan moda transportasi berbasis rel.