Jumat 15 Dec 2017 13:59 WIB

Hadapi Lonjakan Penumpang, PT Pelni Tambah Kursi

Penumpang kapal KM Ciremai pada arus mudik lebaran lalu.
Foto: ANTARA
Penumpang kapal KM Ciremai pada arus mudik lebaran lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Manager PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Ambon, Hambali, mengatakan dalam menghadapi perayaan Natal 25 Desember dan Tahun Baru 2018, mereka melakukan penambahan tempat duduk atau ada dispensasi dari pihak Kementerian Perhubungan bagi kapal-kapal milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.

"Dispensasi itu berkisar mulai dari 27 hingga 75 persen, bervariasi karena tergantung ukuran kapasitas kapal," kata Hambali di Ambon, Jumat (15/12).

Penambahan tempat duduk bagi penumpang itu, lanjutnya, juga disertai dengan penambahan alat penolong (life bood), life Jacket dan lain-lain.

Selain itu, kata Hambali, PT Pelni Cabang Ambon juga melakukan penambahan satu kapal yakni KM Ciremai dengan jumlah kunjungan empat kali untuk membantu pelayaran di kawasan timur berbasis di Ambon selama mudik.

"Ada juga rekayasa trayek di kawasan timur Indonesia dengan berbasis di Ambnon yakni KM Ngapulu di mana untuk beberapa trayek setelah berlayar ke kawasan timur dan kembali lagi ke Ambon kemudian balik lagi ke Sotong dan seterusnya, dengan demikian tidak berlayar ke Makasar dan seterusnya sampai ke Jakarta, tetapi hanya sampai di Ambon dan balik lagi," ujarnya.

Jadi kapal ini secara reguler hanya empat kunjungan akan menjadi tujuh kunjungan, katanya, sebab terjadi penambahan tiga kunjungan. Begitu juga KM Tidar yang biasanya melayani empat kunjungan menjadi enam kunjungan sebab terjadi penambahan dua kunjungan. Sehingga total penambahan kunjungan kedua kapal tersebut menjadi sembilan kali kunjungan.

Untuk KM Tidar dan KM Ngapulu, lanjutnya, juga diatur untuk trayek selain Ambon-Sorong, juga Ambon-Tual (kawasan Maluku Tenggara). Hal ini berdasarkan pengalaman bulan-bulan liburan sebelumnya yang menjadi krusial penumpang kapal Pelni itu yakni ke timur barat dan tenggara.

"Kalau untuk tujuan ke utara maupun ke barat selalu saja terjawab, artinya kalau penumpang arah ke barat itu kecil bila dibandingkan dengan arah ke timur dan tenggara," katanya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement