REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Juru bicara kelompok Houthi Yaman pada Kamis menolak tuduhan Amerika Serikat yang mengatakan Iran memasok peluru kendali yang ditembakkan ke Arab Saudi pada bulan lalu.
Kelompok tersebut menyebut tuduhan itu hanyalah upaya pengalihan perhatian atas pengakuan Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
"Setelah tiga tahun perang, Amerika Serikat tiba-tiba menemukan bukti bahwa Iran mendukung gerakan Houthi," kata Abdel Malek al-Ejri dalam sebuah pesan di akun Twitter-nya.
"AS tidak menemukan bukti terkait semua peluru kendali yang ditembakkan dari Yaman hingga saat ini. Semuanya telah jelas. Mereka hanya ingin membuat sebuah cerita untuk masyarakat Arab agar perhatian mereka teralihkan dari isu Yerusalem. Sebagai ganti kemarahan kepada Israel, mereka melemparkannya kepada Iran," tambahnya.
Amerika Serikat pada Kamis menunjukkan untuk pertama kalinya, potongan bagian dari yang dikatakannya sebagai senjata milik Iran yang dipasok kepada gerakan Houthi. Hal itu digambarkan sebagai bukti bahwa Teheran telah melanggar resolusi PBB.
Iran membantah telah memasok senjata kepada Houthi dan pada Kamis menyatakan bahwa senjata yang ditunjukkan AS sebagai "tiruan".
Presiden Donald Trump pada 6 Desember mengumumkan pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Hal itu membangkitkan amarah di seluruh kalangan masyarakat Arab dan dunia Muslim, serta memicu keprihatinan sekutu Washington di Eropa dan Rusia.